memulai hari dengan senyum
dan semangat....
semangat dan semangat

Selasa, 24 November 2009

Liburan di Jakarta (Tugu monas...ada emasnya nggak??)


Kalau ke Jakarta sepertinya nggak sah kalau kita tidak mampir ke Tugu Monas ya...Aksesnya mudah kok, Kalau mau naik kereta dari Gambir, udah kelihatan tugunya......tinggal jalan aja dikit. Atau naik busway juga bisa, turunnya di Gambir langsung ketemu lokasinya....Kami tidak spesial banget buat dateng ke Tugu Monas, karena kereta yang mau berangkat ke bandung 2 jam lagi, akhirnya kita nongkrong di pelataran Monas...suasananya sejuk, karena banyak pepohonan..

Disetiap akhir pekan, Sabtu atau Minggu banyak para seniman yang berkumpul di gedung Kesenian Jakarta, bahkan diantara mereka ada yang berekspresi dan memamerkan hasil kreasinya. Selain karena tempatnya mudah dijangkau, banyak warga lebih mengenal tempat ini sebagai gudangnya seniman.

Gedung Kesenian Jakarta terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda, Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.

Pada masa pendudukan tentara Dai Nipon, gedung ini dijadikan sebagai markas tentara. Sedangkan pada masa kemerdekaan difungsikan sebagai ruang kuliah untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Hukum Universitas Indonesia, dan gedung bioskop. Pada awalnya gedung ini bernama Municipal Theatre, Schouwburg, atau dengan lebih populer disebut "Gedung Komidi". Di jaman Jepang disebut dengan Kiritsu Gekitzyoo, lalu berubah menjadi bioskop Dana, dan City Theatre. Kemudian pada tahun 1984 bangunan ini dipugar dan dikembalikan kepada fungsi semula sebagai pentas kesenian, dan ditetapkan namanya menjadi "Gedung Kesenian Jakarta"

Tugu Peringatan Nasional yang satu ini merupakan salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah Belanda. Monumen Nasional yang berada dipusat kota Jakarta yaitu di Lapangan Monas Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1960.

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obelik yang terbuat dari marmar yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 137 meter.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin mencapai kemerdekaanTugu Peringatan Nasional ini lebih dikenal dengan sebutan Tugu Monas yang dibangun diareal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan F. Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno. Resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Di dekat tugu, masih dalam areal Monas, terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan Konsulat Jenderal Honores, Dr Mario, di Indonesia. Kolam ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk menikmati air mancur dan suasana sejuk airnya.Monas mengalami lima kali pergantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Disekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.

Pada hari-hari libur, Minggu atau libur sekolah banyak masyarakat yang berkunjung kesini.

Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga keatas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta yang semakin padat dan semrawut dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, Senin - Sabtu mulai pukul 9.00 - 16.00 WIB.

Ada bus lokal yang berseliweran di sekitar monas, gratis buat putar-putar di sekitar monas....


0 komentar:

Posting Komentar