memulai hari dengan senyum
dan semangat....
semangat dan semangat

Minggu, 20 Desember 2009

Apa sih professional image???

Aduhhh...profesisonal image!!!! Yang gimana sichhh...
Profesional itu sering kita lekatkan pada sesuatu yang ahli dan melebihi standar. Jadi simpelnya nih, kalau kita berbuat sesuatu dengan standar lebih tinggi maka kita bisa mengarah ke perilaku yang lebih profesional. Siapapun bisa punya perilaku profesional. Mahasiswa yang rajin belajar, dan akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu merupakan perilaku profesional dari seorang mahasiswa.

Kadang-kadang kita menganggap remeh hal-hal yang kecil, padahal yang membuat kita terjatuh biasanya adalah hal-hal kecil itu. Coba deh inget-inget lagi, kalau jalan kaki dan tersandung batu trus jatuh, biasanya batu besar atau batu kecil???...Nah dari situ kita belajar buat menghormati diri dan mencintai diri kita dari hal-hal yang kecil dulu. Dari hal yang kecil kita sudah profesional, tunggu aja saatnya kita juga akan profesional di bidang yang lebih besar. Tentunya yang menentukan adalah seberapa keras usaha kita buat merubahnya...

Misalnya nih, masih inget nggak..satu hari berapa kali jadwalnya mandi. 2 kali masih normal, kalau cuma sekali kebangetan...pantas aja badan kamu jadi sarang kuman dan akhirnya timbul gatal-gatal, itu artinya we aren’t love our self. Trus sikat gigi berapa kali sehari, sebaiknya sih minimal 3 kali, selain menjaga kualitas gigi..nafas kamu juga terjaga keharumannya..kecuali kamu makan patay n jengki everyday...mau di gosok pake abu gosok juga nafas masih bau. Penting banget kualitas gigi di perhatiin, kalau kamu jadi pembicara...trus disela-sela gigi kamu ada cabai tumisan yang baru dimakan, wah.....kebayang dong... performance kamu yang ok pun jadi ketutup karena accident cabay nempel di gigi. Jadi gak profesional kelihatannya....Badan, baju, rambut, plus assesoris juga harus di jaga kebersihannya. Supaya terhindar dari bau yang tidak diinginkan.

Posture tubuh kamu yang sudah ok jangan di buat jelek dengan cara berdiri kamu yang tidak baik, misalnya punggung bungkuk atau perut dan bagian tubuh bawah perut kamu yang lebih kamu tonjolin ke depan. Berdiri tegak lebih baik..Duduk juga jangan dibiasain selonjor di kursi (terutama kalau lagi ada kuliah, rapat atau situasi yang melibatkan orang banyak) kecuali judulnya memang lagi istirahat. Cara berjalan juga penting kamu perhatikan. Repot ya...tapi itu semua penting, bukan karena kita pengen tampak profesional tapi karena kita cinta dengan diri kita dan pastinya baik untuk kesehatan kita.

Fisik yang baik tanpa mental yang baik sepertinya tidak seimbang. Mental yang baik menunjang fisik yang baik pula. Hati yang jelek pasti tercermin dari perilaku dan sikap yang jelek pula. Jadi hati yang baik dengan berpositive thingking, feeling good, excited, baik hati, bahagia, simpati, empati, bersemangat merupakan energy yang harus kita pupuk dan kita tanamkan di diri kita masing-masing. Pernah lihat gak temen kamu yang sifatnya jelek banget, suka menjelek-jelekkan orang lain...senengnya buat orang lain susah (sms= senang melihat orang susah), tidak bisa melihat orang lain lebih baik....tuh, ciri-ciri yang nyata tidak profesional. Ntar kalau lama-lama bersemayam dalam diri kita maka sifat itu akan menjadi ular berbisa yang akan memakan organ tubuh kita...akhirnya datang penyakit yang aneh-aneh.....

Pengalaman ini juga saya dapat berkat pelatihan profesional image...mudah-mudahan kita mulai merenung.........

Kamis, 17 Desember 2009

Belajar ilmu penyiar...



Pengalaman baru dalam hidupku..
Selesai kuliah tinggal nunggu sidang tesis, bingung mau ngapain. Cari kesibukan yang positif dan sesuai dengan bakat pastinya makin asyik. Akhirnya nemu deh tempat ngumpul sekalian belajar asyik buat jadi penyiar di radio. Keterampilan ini juga penting banget sekaligus sejalan dengan profesi saya nantinya, jualan cuap-cuap, hee...

Tapi keterampilan ngomong lancar,percaya diri dan pastinya menarik bukanlah perkara gampang. Contohnya nih, kalau kita ngumpul bareng 10 orang nih, trus kita sebagai pembicaranya, dari awal sampai akhir pembicaraan coba lihat ada gak yang ngantuk, males2an atau bahkan sampai diakhir cerita yang tinggal Cuma 1 orang doang, itu juga karena bukunya yang kita pinjam belum dibalikin...hee. Sedih ya...Tapi ini terlepas dari topik pembicaraannya ya. Kalau yang dibicarakan tentang nilai kuliah, pastinya kita setia tongkrongin sampai akhir cerita. Malah agak ditambah2in dikit supaya lebih seru, itu pun kalau nilai yang didapat memuaskan. Kalau nilai jelek, mending ngilang aja deh....di telan bumi.

Setelah searching n browsing, ada DJ arie scholl yang riwayatnya udah lama banget di dunia sekolah penyiar se bandung. Malah datanya lengkap beserta data alumninya yang udah pada kerja di radio2 beken se-bandung n jakarta, palembang, bengkulu tapi yang paling seru di medan gak ada tuhh..atau saya yang gak tau kali ya..

Sebenernya saya bukan mau jadi penyiar, tapi mencuri ilmu dari penyiar boleh donk. Siapa yang gak kenal coba dengan MC plus presenter Indi barends, Farhan, cici panda, fitri tropika,shaqhaz haq, de el el. Mereka merupakan Presenter papan atas yang sudah teruji kualitasnya. Nah, yang paling penting mereka basic awalnya dari penyiar radio. Bukan juga saya mau jadi presenter di televisi, yah...yang lokal2 aja lah dulu. MC acara 17an di kampung, trus lanjut di acara perwiritan ibu2 se- RT, meningkat di acara kawinan, hee...

Jangan sepele dengan profesi MC lho...(terlepas dari MC dan presenter di televisi ya..)kata bos dj arie school nih, ada siswa yang tampangnya ampun DJ deh buruknya (untung gak pake nama ya...kalo gak, kena deh pasal pencemaran nama baik) tapi mc dimana-mana, gajinya aja per-bulan 6 jt. Duh, cape dehhhh.........kalo ingat kuliah s2 udah ngabisin puluhan juta, gajinya juga belum tentu segitu (mending gak usah kuliah aja kali yeee..). Tapi kuliah penting lhoooo. Bukan Cuma ilmu pengetahuan yang didapat, tapi juga ilmu kehidupan. Menjadi lebih sabar dan lebih bijak juga hasil dari perkuliahan.

Sebagai dosen nantinya, komunikasi penting banget.. aspek komunikasi yang paling penting itu kredibilitas komunikator, daya tarik komunikator, daya tarik pesan verbal dan pesan nonverbal (sesuai judul tesis nih...), nah, kalau ibu dos tidak menguasai ke empat aspek tersebut, jamin deh...mahasiswa pada ngantuk. Pantes juga dulu mahasiswa saya bolak-balik ke luar kelas, alasannya ke toilet lah, ke sana lah...bisa jadi karena informasi yang kita berikan tidak menarik, atau karena saya membawakannya tidak menarik.

Apapun yang dipelajari asalkan kita serius dan semangat pasti bisa meski tidak berbakat awalnya. Belajar bukan Cuma di kuliah doank kan...belajar apapun asal memberikan manfaat paling tidak buat diri sendiri pastinya baik.....

Catatanku

Sebuah pengalaman penting yang bisa disimak dalam perjalanan hidupku dan pastinya mengubah cara pandang dalam melakoni hidup di masa depan..
Menjadi dosen mungkin merupakan dambaan sebagian orang yang lahir dari dalam hati murni. Tapi ada sebagian orang yang terjebak dalam profesi dosen karena keadaan dan keharusan. Pastinya latar belakang tersebut mewarnai perjalanan profesinya kelak.

Sekarang kita beralih ke karakter dosen2 kita atau mungkin karakter kita sebagai dosen. Ada yang bangga di sebut Killer, yang kalau men”dehem” saja sudah bisa menggetarkan ruangan kelas. Mahasiswa terpaksa menunduk2, pura-pura hormat tentunya. Atau bahkan pura-pura baca buku atau malah sembunyi di balik gorden bila melihat si “dos dari jarak 100 meter”. Bagi dosen yang punya kredibilitas (dalam hal ini kredibel= Ahli+dapat dipercaya) tinggi, pastinya mahasiswa meskipun takut terselip rasa hormat dan kagum. Tapi banyak dosen yang cuma memakai tameng “Killer” untuk menutupi ketidakmampuannya. Tampang “Killer” yang tidak jelas itu akan menghambat mahasiswa untuk bertanya, merespons bahkan menanggapi secara terbuka mengenai kuliah yang disampaikan dosen, karena alasan Takut!!!!. Takut ditanya kembali, takut ini, takut itu...dan Dosen terselamatkan, terutama dari ketidaktahuaanya. Hal ini pasti membekas pada mahasiswa, kesan negatif tentunya.

Kesan yang baik pasti akan selalu diingat dalam hati setiap manusia. Mahasiswa punya hak untuk dihormati, dihargai dan dibesarkan dalam semangat dan kasih sayang. Dosen merupakan profesi yang digugu dan ditiru, seperti selebritis lokal, dalam setiap gerak dan langkahnya bahkan baju, kebiasaannya juga menjadi ajang per”gossip”an mahasiswa. Dosen sebagai pendidik yang tugasnya mendidik dan mengajar bukan hanya mentransfer ilmu tapi mentransfer pula sikap dan perilaku terpuji yang dapat diadopsi oleh mahasiswa.


Senin, 07 Desember 2009

Sebuah renungan.........

Pengalaman Pelatihan kemarin masih membekas pada saya,
Kita sering tergantung pada orang lain, bahkan membiarkan hidup kita diatur oleh orang lain. Kehidupan merupakan hak otomi masing-masing pribadi, alangkah indahnya bila kita bisa menjalani kehidupan tapi juga menikmati kehidupan yang indah ini

Kehidupan kita adalah kita yang menentukan, seperti menyetir mobil, kalau kita mengarahkan mobil itu ke jurang, maka masuk juranglah kita. Kalau mulai sekarang kita tidak menyayangi diri kita, maka penyakitlah yang akan datang, sakit adalah tamu yang kita undang sendiri dan mempersilahkannya masuk, kita beri makan dan kita beri tumpangan tidur gratiss...padahal tamu itu akan merusak barang-barang berharga kita.

Kadang bahkan sering kita menyepelekan hari ini, padahal kehidupan kita adalah hari ini, bukan masa lalu dan hanya 50% untuk besok. Belum tentu kita akan hidup sampai sepanjang waktu yang kita pikirkan, bisa saja hari ini kita dipanggil Tuhan, atau besok, lusa atau mungkin 100 tahun lagi. Nah, kalau hidup sedemikian singkat dan tak terduga, bijak rasanya kalau kita mncermati kembali tentang apa yang sudah kita perbuat untuk diri kita, keluarga kita, masyarakat bahkan bangsa dan negara kita yang tercinta ini.......

Sering kita melakukan sesuatu bukan kemampuan terbaik kita, apakah kita pernah terpikir bahwa kesempatan itu jarang datang 2 kali. Selalu kita baru melakukan yang terbaik dari kita di kesempatan yang kedua. Gunakan energi kita untuk melakukan yang terbaik setiap saat. Hasilnya pasti akan tak terduga.....
Menjadi diri sendiri adalah yang terbaik, tapi kita perlu juga mengimitasi orang lain agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Kita tidak ditakdirkan untuk menjadi lemah, kita semua manusia hebat....hanya saja, kehebatan kita tergantung dari seberapa keras usaha kita...
Tetap semangat!!!!!

Buka Mata Buka Hati buat AIDS

Kalau kita melihat dan mendengar penderita AIDS pasti reaksi awal yang ada adalah takut. Ayo buka mata dan buka hati bahwa mereka ada dan mereka butuh bantuan kita, paling tidak dengan tidak mencibir dan menjauhkan mereka dari pergaulan kita. Dalam rangka acara hari AIDS se-dunia. BARLI Museum Bandung mengadakan acara buka mata buka hati. Acara yang mencerahkan banyak orang pastinya. Mudah-mudahan....

AIDS secara nyata ada di Indonesia dari pemeriksaan darah yang sangat terbatas diketahui keberadaannya di 14 propinsi. Kasus pertama ditemukan pada tahun 1987, dan 7 tahun kemudian (Maret 1994) dilaporkan penderita AIDS berjumlah 55 orang, jumlah kumulatif HIV positif 213 orang, tetapi menurut WHO diperkirakan jumlah sebenarnya sudah mendekati 35.000-50.000 orang, suatu peningkatan yang luar biasa banyaknya.

Serupa dengan pola penyebaran di negara-negara lain di Indonesia juga muncul pertama kali diantara orang-orang homoseks; kemudian juga muncul pada sekelompok kecil orang-orang berperilaku resiko tinggi, seperti pecandu obat narkotik, para tunasusila serta pelanggannya. Namun akhirnya penyakit fatal ini menyebar ke seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu, pria dan wanita; bahkan sudah ada wanita hamil bukan WTS yang mengidap AIDS. Prosentase terbesar ditemukan pada kelompok usia produktif (15-49 tahun): 82,9%, sedangkan cara penularan yang paling banyak adalah melalui hubungan seksual (95.7%), yang terdiri dari heteroseksual 62,6%, pria homo/biseksual 33,1%.

Dilihat dari jumlah kasus, masalah penularan HIV/AIDS di Indonesia bisa dianggap masih sedikit. Namun, yang harus di waspadai adalah : cepatnya peningkatan jumlah orang yang terinfeksi, luasnya penyebarannya (14 propinsi, semua kelompok sosial ekonomi dan makin cepatnya pertambahan jumlah wanita yang terinfeksi dibandingkan dengan pria). Hal ini merupakan ancaman terhadap pembangunan dan kehidupan bangsa Indonesia. Angka kematian kasar (terutama dari kelompok usia produktif) akan meningkat, harapan hidup akan menurun. Jumlah dan produktifitas tenaga kerja akan menurun dengan dratis, yang secara langsung mempengaruhi produktifitas dan pendapatan nasional. Biaya kesehatan (langsung dan tidak langsung), serta anggaran yang dibutuhkan untuk kesejahteraan sosial (keluarga yang kehilangan mata pencaharian, anak-anak yatim piatu) sebagai dampak AIDS akan sangat meningkat.

Istilah ODHA dalam bahasa Indonesia berasal dari istilah People Living with HIV/AIDS (PLWHA) dalam bahasa Inggris. ODHA merujuk pada individu yang terinfeksi HIV, baik yang masih dalam tahap HIV positif maupun yang sudah masuk dalam tahap AIDS (Unaids, 2003; Support, 1995). Selain ODHA, dalam bahasa Indonesia terdapat istilah OHIDHA (Orang yang hidup dengan ODHA) yang menunjuk pada individu-individu lain yang terkena pengaruh secara tidak langsung dari penyakit ini, seperti keluarga, pasangan, teman ODHA, relawan, dan lain-lain..

Mulai sekarang sayangi diri kita..Syukuri bahwa kita masih diberi kehidupan dan kesehatan yang baik....

Mau hormat tapi salah..

Pengalaman ini saya alami sendiri dalam perjalanan saya mengikuti kuliah. Pembimbing saya yang bergelar profesor, tidak mau lagi membalas sms saya (karena biasanya kita enggan menelepon dosen ya, takut terjadi sesuatu yang tidak terduga) hingga saya sedikit terkendala dalam bimbingan tesis.

Saya heran plus bingung kenapa beliau tidak pernah lagi membalas sms. Untung saya ketemu dengan mahasiswa S3 suatu hari dalam rangka bersama-sama mau bimbingan, dan beliau yang kita tunggu ternya tidak datang dan mempunyai satu kesibukan penting yang tentunya tidak bisa ditinggalkan. Saya menyampaikan keluhan saya, dan si S3 tanya dan ingin diperlihatkan isi sms yang saya tujukan buat prof. Rupanya masalahnya terpecahkan..........

Kebiasaan saya kalau sms pakai assalamualaikum, hanya saya singkat dengan ass, atau askum. Ternyata prof pernah mendiskusikan ini pada si s3, beliau mengatakan "Kenapa ya...kita suka menyingkat bacaan yang semestinya tidak boleh disingkat, kalau disingka assalamualaikum menjadi ass...artinya apa ya... itu masalah prinsip "katanya", kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri, bagaimana kita mau menyebarkan kebaikan pada orang lain". Saya bingung dan malu, padahal masalah ini saya anggap biasa saja, ternyata beliau yang pasti sudah banyak makan asam garam kehidupan menganggap ini masalah yang penting banget.

Akhirnya, saya kalau sms dengan assalamualaikum yang lengkap, meski agak capek nulisnya...tapi hasilnya ada, sms saya langsung di balas...

Pembelajaran yang berharga buat saya...

Jumat, 27 November 2009

Liburan di Jogja (Borobudur..)




Liburan di Bali (Nusa dua, Sanur, dreamland beach)





Liburan di Bali (Alas kedaton......)


Kali ini mau lihat aksi para mongkey yang luchu-luchu, yang jelas bukan mau memiripkan wajah......


Liburan di Bali ( Tanah Lot...)




Baru di jemput temen dari terminal Ubeng denpasar, kita langsung di ajak jalan ke Tanah Lot, asyikkkk...dunk. Lanjut deh langsung ke lokasi yang dituju. Baju yang dipake juga langsung beli di bali, murah meriah..


Liburan di Bali (Pantai Kuta..)





Liburan di Bali (GWK........)


Motor melaju dengan cepat ke GWK...tadinya belum faham lokasi apa itu.. Terletak di kawanan pebukitan dgn pemandangan yg menawan seperti Pantai Kuta & Jimbaran di kejauhan, Airport Ngurah Rai dan Pelabuhan benoa. Kamu bisa mencapai GWK melalui beberapa jalur. Diantaranya melewati kampus Universitas Udayana yg yang letaknya jelimet benget tapi dapet bonus liat mahasiswa yang berseliweran, atau langsung melalui jalan utama Jimbaran dgn beberapa tikungan yang tajam dan berbahaya.

Saya ngutip dari beberapa situs wisata bali, Patung ini berlokasi di Bukit Ungasan - Jimbaran Bali. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi Landmark bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai burung Garuda. Diambil dari cerita “Garuda & Kerajaannya” dimana rasa bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan.

Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah-tamahan penduduknya.
Wisnu - Simbol Hindu yang melambangkan kekuatan utama pemelihara alam semesta yang mendominasi kawasan ini. Diwujudkan sebagai patung berukuran raksasa terbuat dari kuningan dan tembaga dengan ketinggian mencapai 22 meter, menjadikan figur ini sebagai perwujudan modern sebuah kebudayaan dan tradisi kuno. Wujud yang menyertainya adalah Garuda - seekor burung besar yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu sebagai perlambang kebebasan sekaligus pengabdian tanpa pamrih.

Gapura Batu - beberapa buah pilar batu cadas alami setinggi 25 meter yang berdiri kokoh yang akan ditatah dengan berbagai ornamen yang diambil dari kisah dramatis Ramayana yang menjadi sumber inspirasi seni pertunjukan Bali. Pahatan ukiran latar belakang relief bercorak seni pahat pewayangan (Kayon atau Gunungan) yang sangat khas Bali dan Jawa

Berdekatan dengan patung Dewa Wisnu terdapat Parahyangan Somaka Giri, sebuah mata air keramat darimana mengalir air yang dengan kandungan mineral-mineral utama. Keberadaan air di puncak bukit kapur padas ini memang merupakan sebuah keajaiban dan belum dapat dijelaskan dengan ilmiah, sehingga menjadikannya tempat kunjungan spiritual dan meditasi.

Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan telah dipergunakan luas dikalangan penduduk setempat dalam upacara memohon hujan guna mendapatkan panen yang baik. Keberadaan Parahyangan Somaka Giri sangat menggugah naluri seseorang dalam mencari pencerahan pikiran, lahir dan batin

Dengan curah hujan yang relatif rendah namun terbuka untuk dapat menikmati hembusan angin tropis, Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis untuk berbagai perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali, Street Theatre merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah Plaza Kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang. Sebagai tambahan, yang terbuka untuk umum, Exhibition Gallery yang memiliki luas 200m2 terdapat 10m2 halaman terbuka di dalamnya.


Sejumlah cafe dan restaurant menyediakan layanan tata boga yang lengkap, dari makanan kecil, hidangan ringan hingga banquets. Layanan On-site catering yang tersedia mampu melayani hingga 2000 porsi, dengan berbagai hidangan indonesia, Oriental atau hidangan International yang dapat disesuaikan dengan tema dan lokasi tertentu.


Rabu, 25 November 2009

Liburan di Bali (Uluwatu...tinggal kacamata...)


Jalan-jalan ke Bali sebenarnya sama sekali tidak direncanakan, sampai sekarang masih nggak percaya kami sudah menjejakkan kaki di pulau dewata. Berawal dari ajakan seorang teman kuliah pasca untuk datang ke home landnya Bali. Tadinya saya berpikir nanti saja setelah tamat kuliah. Tapi kesempatan waktu dan duit tidak datang dua kali ya...jadi pas ketemu waktu yang cocok kami langsung berangkat ke jogja lanjut langsung ke Bali

Malah kami tidak memberitahukan kedatangan kami...mau buat kejutan rencananya. Malah kita yang terkejut, karena teman sedang tidak di denpasar, tapi sedang pulang kampung. Nyampe jam 11 malam di Denpasar kami langsung cari hotel murah pas di belakang terminal, harganya 40rb/permalam. Cukuplah, karena paginya kita sudah langsung berangkat lagi..

Untungnya punya temen di Bali jadi, tempat mondok amanlah...malah dapet pinjaman motor buat keliling. Tapi disini juga disediain tempat sewa motor, harganya murah kok...hanya 50rb/24jam. Di Bali cari angkutan umum susah banget. Makanya kami keliling2 pakai motor, mana cuacanya panas banget, nggak bawa tabir surya..hasilnya badan kita menghitam 40% ditambah lagi mandi di laut..

Naik motor dengan bermodalkan peta, kita akhirnya menemukan pura uluwatu, kayaknya dulu si dewi sandra n glen pernah merid disini (sssttt meski sekarang udah cerai..). menurut info temen saya, tempat ini eksotik banget. Perjalanannya agak jauh, lokasi pura ini dari Bandara Ngurah Rai kurang lebih 30 km ditempuh sekitar 45 menit atau 1 jam dari Denpasar, Kuta atau Nusa Dua dengan kendaraan bermotor, untungnya kita berangkat dari Nusa dua.

Sebelum masuk ke Pura, ritualnya kita harus memakai sarung ala bali, sebagai penghormatan masuk ke tempat suci. Bayarnya murah kok, Cuma 3 ribu rupiah, kalau mau beri makan para mongkeys yang banyak nangkring di segala tempat..bisa beli makanannya di depan. Jangan lupa untuk melepas segala aksesoris agar tidak menarik perhatian para mongkeys, mereka ahli dalam mengambil segala sesuatu, misal HP, Kacamata, bahkan anting dan kalung. Tapi para pawang kenal siapa yang suka ngambil barang, dan bisa dikembalikan.

Sewaktu kita berkunjung ke pura, ada wisatawan dari jepang kehilangan HP yang dipegangnya, tapi pawang bertindak cepat...akhirnya barangnya kembali. Sebuah prestasi yang sangat membanggakan, sekaligus mengharukan. Dengan sedikit kompromi with japanese language, si pawang kebagian tips 100rb..lumayanlah. Ternyata monyet seperti manusia juga, ada yang berhati lembut, ada yang cuek, ada yang suka maling kaya tadi. Karena asyik memperhatikan sekalian mentertawakan kejadian tadi (dalam hati sih, sudah dianjurkan dari awal barang-barang diamankan, masih dipegang juga Hpnya sama si nipon.....). Eitsss, secepat kilat..giliran kaca mata my hubby yang mulai diamankan si monyet yang lari tunggang langgang ke atas pohon. Sekarang gantian para jepang heboh, dan para pawang mencoba mengembalikan kacamata my hubby. Langsung deh, saya bilang nggak usah dibalikin, buat kenang2an para mongkey, untungnya kacamata itu baru kita beli diluar, harganya cuma 10rb, mending di sumbangin aja kan. Hikmahnya, kalau di tempat yang dianggap suci pikiran pun harus suci.....

Di ujung paling barat semenanjung Bukit, terdapat sebuah Pura Sad Kahyangan sebagai penyangga salah satu darl 9 arah mata angin yakni Pura Luhur Uluwatu. Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu pura di Bali dengan lokasinya yang sangat indah. Daya tarik utama bagi para wisatawan dari pura ini adalah panoramanya yang spektakuler. Terletak di bagian barat laut, pura ini seperti bertengger di ujung tebing batu yang sangat tinggi dan curam, dengan pemandangan lautnya dibawah berwarna biru bersih dan hantaman ombak yang menghasilkan buih-buih putih yang sangat cantik.
Pura ini terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kalau dilihat dalam peta Pulau Bali, bisa kita temukan di kaki Pulau Bali. Pura ini dibangun, bertengger persis di atas batu karang yang menjorok ke laut dengan pemandangan yang luar biasa indahnya, terlebih-lebih tatkala Surya mulai redup menurun di ufuk barat.

Pura Uluwatu pertama-tama dipakai sebagai tempat pemujaan Dewa Rudra untuk memohon keselamatan alam yang dilakukan oleh Empu Kuturan pada abad ke 13 berdasarkan Prasasti Blanjong. Empu Kuturan-lah yang menurunkan ajaran ilmu sosiologi (adat istiadat) kepada masyarakat Bali dengan segala peraturan tata tertibnya.
Menurut sejarah, seorang pendeta Hindu yang berasal dari Jawa bernama Empu Kuturan adalah orang yang pertama kali membangun pura di tempat ini. Kemudian diteruskan oleh sejawatnya yang kemudian juga membangun pura Tanah Lot yang juga terkenal dengan pemandangan matahari terbenam (sunset) yang sangat indah.
Pura tersebut berikutnya juga dipakai oleh pendeta suci yang bernama Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 untuk melepaskan ikatan keduniawian atau mengakhiri perjalanan sucinya dengan Moksa / Ngeluhur di tempat ini. Selanjutnya dengan kata itu dipakai melengkapi nama Pura yakni Pura Luhur Uluwatu.

Untuk bisa masuk kedalam pura ini pengunjung harus mengenakan sarung dan selempang yang bisa disewa ditempat itu. Waktu terbaik untuk mengunjungi pura Uluwatu adalah sore hari pada saat matahari terbenam sehingga bisa menyaksikan pemandangan spektakulernya.

Puas banget dengan pemandangannya....makin siang semakin banyak pengunjungnya, kita mutusin buat lanjut lagi perjalanan dengan motor....

Selasa, 24 November 2009

Liburan di Jakarta (Tugu monas...ada emasnya nggak??)


Kalau ke Jakarta sepertinya nggak sah kalau kita tidak mampir ke Tugu Monas ya...Aksesnya mudah kok, Kalau mau naik kereta dari Gambir, udah kelihatan tugunya......tinggal jalan aja dikit. Atau naik busway juga bisa, turunnya di Gambir langsung ketemu lokasinya....Kami tidak spesial banget buat dateng ke Tugu Monas, karena kereta yang mau berangkat ke bandung 2 jam lagi, akhirnya kita nongkrong di pelataran Monas...suasananya sejuk, karena banyak pepohonan..

Disetiap akhir pekan, Sabtu atau Minggu banyak para seniman yang berkumpul di gedung Kesenian Jakarta, bahkan diantara mereka ada yang berekspresi dan memamerkan hasil kreasinya. Selain karena tempatnya mudah dijangkau, banyak warga lebih mengenal tempat ini sebagai gudangnya seniman.

Gedung Kesenian Jakarta terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda, Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814.

Pada masa pendudukan tentara Dai Nipon, gedung ini dijadikan sebagai markas tentara. Sedangkan pada masa kemerdekaan difungsikan sebagai ruang kuliah untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Hukum Universitas Indonesia, dan gedung bioskop. Pada awalnya gedung ini bernama Municipal Theatre, Schouwburg, atau dengan lebih populer disebut "Gedung Komidi". Di jaman Jepang disebut dengan Kiritsu Gekitzyoo, lalu berubah menjadi bioskop Dana, dan City Theatre. Kemudian pada tahun 1984 bangunan ini dipugar dan dikembalikan kepada fungsi semula sebagai pentas kesenian, dan ditetapkan namanya menjadi "Gedung Kesenian Jakarta"

Tugu Peringatan Nasional yang satu ini merupakan salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat melawan penjajah Belanda. Monumen Nasional yang berada dipusat kota Jakarta yaitu di Lapangan Monas Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1960.

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obelik yang terbuat dari marmar yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 137 meter.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin mencapai kemerdekaanTugu Peringatan Nasional ini lebih dikenal dengan sebutan Tugu Monas yang dibangun diareal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Soedarsono dan F. Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno. Resmi dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Di dekat tugu, masih dalam areal Monas, terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan Konsulat Jenderal Honores, Dr Mario, di Indonesia. Kolam ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung untuk menikmati air mancur dan suasana sejuk airnya.Monas mengalami lima kali pergantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Disekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.

Pada hari-hari libur, Minggu atau libur sekolah banyak masyarakat yang berkunjung kesini.

Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga keatas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta yang semakin padat dan semrawut dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, Senin - Sabtu mulai pukul 9.00 - 16.00 WIB.

Ada bus lokal yang berseliweran di sekitar monas, gratis buat putar-putar di sekitar monas....


Liburan di Jakarta (at Kota Tua...)


Lagi di ibu kota negara nih, panasss bener....rencana hari ini ke musium Fatahillah alias kota tua jakarta. Bila naik busway Blok M-Kota, turunnya di Halte Stasiun Kota. Ketika keluar
dari haltenya, kita ambil jalan ke arah utara (kiri), jalan kaki agak jauh sih tapi biar badan sehat, jalan aja teruuus aja, ntar ketemu deh lapangan besar, yah itu namanya adalah Taman Fatahillah, nah di sini ada gedung gede yang menghadap ke lapangan itu, itulah yang disebut Museum Sejarah Jakarta.

Bila naik KRL, turunlah di Stasiun Kota (Beos). Keluar dari stasiun, ambil jalan ke arah utara (kanan), jalan kaki agak jauh sih tapi sehat sih hehehe, pokoknya jalan aja teruuus aja, ntar ketemu deh lapangan besar, yah itu namanya adalah Taman Fatahillah, nah di sini ada gedung gede yang menghadap ke lapangan itu, itulah yang disebut Museum Sejarah Jakarta

Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp2.000,- ( dewasa ) kita akan dibawa dalam suasana Jakarta Tempoe Doloe dengan pintu-pintu dan jendela berbadan lebar.
Wah, lagi ada syuting film hantu kereta manggarai nih, tapi kok nggak ada artisnya ya...Kita jalan putar2 trus tetep foto2...seru lah..

Kata wikipedia nih, Museum Fatahillah yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi.
Gedung ini dulu adalah Stadhuis atau Balai Kota, yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Johan Van Hoorn. Bangunan balaikota itu serupa dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.

Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah.
Arsitektur bangunannya bergaya abad ke-17 bergaya Barok klasik[rujukan?] dengan tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua. Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin.

Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Pekarangan dengan susunan konblok, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua.

Objek-objek yang dapat ditemui di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Cina, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.

Terdapat juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.

Kita juga bisa menyewa sepeda buat keliling-keliling kota tua, harganya murah kok...


Minggu, 22 November 2009

Liburan di Bandung (factory outlet belanjaaaa..)

Bandung selain merupakan ikon wisata kuliner, juga dikenal dengan wisata belanja. Banyak distro dan factory outlet yang menjamur di kota bandung

Tapi herannya tidak pernah sepi dari para pengunjung. Harganya relatif lah, bagi yang bawa duit segepok..bisa jalan ke arah setia budi, atau beli barang dengan brand dunia. Buat kantong mahasiswa, jangan khawatir...banyak perang diskon yang nawarin sampai 70% (kalau 100% baru seru ya...). Barang yang ditawarin bermacam-macam, semua ada. Mulai dari barang baru langsung dari pabrik atau produk rumahan sampai barang bekas, dengan kualitas yang lumayan...

Yang pasti jalan-jalan di sekitar factory outlet itu penuh setiap weekend dan hari libur nasional, macet total. Biasalah serangan para wisatawan yang rata-rata ber plat mobil B. Kalau dulu (pertama kali datang ke bandung) saya sempat kalap lihat harga dan model baju yang up to date banget, maklum kalau di daerah saya harganya bisa berlipat-lipat. Tapi sekarang nggak lagi..udah bisa memilih mana yang paling penting buat di beli, bukan cuma buat memenuhi nafsu belanja saja. Apalagi masih banyak kebutuhan (maklum mahasiswa), jadi dari pada beli baju mending fotocopi atau beli buku..:)

Dibawah ini disajikan daftar Factory Outlet disekitaran Bandung.
FO (Factory Outlet) Sekitar Jalan (Jl.) Dago (Ir. H. Juanda) :
1. Blossom
2. Rich N Famous, Jl. Dago No. 14
3. Au’let, Jl. Dago No. 141
4. Dago Stock Ekspor, Jl. Dago No. 52
5. M&M, Jl. Dago No. 81-83
6. Putri Dago, Jl. Dago No. 18
7. Raflesia, Jl. Dago
8. Up Town, Jl. dagoNo. 84
9. VIP, Jl. Dago No. 24
10. GLAMOUR JL. IR.H.JUANDA NO.108

FO (Factory Outlet) Sekitar Jalan (Jl.) Setiabudhi :
1. Rumah Mode. Jl.Setia Budi 41 F
2. FOS Clothing Gallery Jl. Setiabudhi No: 73 Bandung Telp. 022 - 2043676
3. …dll

FO (Factory Outlet) Sekitar Riau :
1. Heritage F O
2. Summit F O
3. Cascade
4. For Men
5. China Emporium
6. Renaritti
7. …next

Lain-lain :
1. Cargo F O - Jl.Supratman ,depan musium Geologi
2. Big Price Cut - Jl. Aceh 66, berebelahan dengan Stadion Siliwangi
3. Rumah Bajoe, Jl. Soekarno Hatta, (dari arah tol menuju perempatan Buah Batu - Soekarno Hatta ke arah kanan, ada disebelah kiri)
4. Reldi N Renaldi, Jl.Kebon Kawung (Dekat Toko Roti Kartik Sari). Ada penjual Klapertaart di depan pintu masuk.
5. Big Price Cut, Jl. Aceh

Kamu cukup parkir di satu tempat saja, dan dapat berjalan kaki untuk mengunjungi semua FO tersebut. Selamat berbelanja.........
Inget2 belanja sesuai kebutuhan.

Sabtu, 21 November 2009

Nonton Pak Mario Teguh....

Dear Ibu Febrina yang baik, Semoga saat ini Ibu masih dilimpahkan berkah, perlindungan dan kasih sayang dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, amin.Terimakasih atas perhatian baik terhadap acara yang dipersembahkan oleh Bapak Mario Teguh kepada seluruh masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan itu, nama indah Ibu dan Suami tercinta, sudah kami catat untuk menjadi Audience dalam program acara MTGW di Metro TV pada tanggal 12 April 2009. Berikut adalah nomor registrasinya : MTGW-120409-103

Mohon agar nomor registrasi diatas dicatat oleh setiap Perserta dan diinformasikan kepada sahabat-sahabat MT Super Crew saat pendaftaran ulang di MetroTV pada hari tersebut.Berikut ini adalah detail acara MTGW 12 April 2009 : MARIO TEGUH GOLDEN WAYS -TAPING & LIVE-Hari/Tanggal: Minggu, 12 April 2009, Waktu: Taping: 14.30 - 16.30 WIB, Live: 18.30 - 20.00 WIB, Tempat: Grand Studio Metro TV Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta
SESSI TAPING: ”CUMA KHAYALAN” Themesong: Cuma Khayalan/ Oppie Andaresta Dress code 1: Pakaian Wanna Be / Ala Orang Kaya / Ala Orang Terkenal/ Ala Superhero / Pakaian Karnaval
SESSI LIVE:“THREE TIMES A LADY” Themesong: Three Times A Lady Lagu Lionel Ritchie Dress code 2:Wanita Bergaun Malam / Gaun esta/ Laki-laki formil, berjas dan dasi warna variatif
Persyaratan Umum:- Tidak membawa anak-anak;- Tidak mengenakan kemeja lengan pendek;- Tidak memakai celana jeans; dan- Tidak memakai sandal;- Tidak mengenakan pakaian/jaket/jas, pin atau penanda lain yang beratribut (logo, merek, nama institusi/perusahaan/kegiatan);- Mengenakan pakaian yang berbeda sesuai dresscode di atas;- Telah berkumpul di Grand Studio Metro TV jam 14.00 WIB (untuk registrasi & coffeebreak);- Audiens sama sekali tidak dikenakan pembayaran;
Demikian. Semoga Tuhan Yang Maha Pemberi menganugerahkan rahasia pembuka mimpi-mimpi besar kita dalam cara yang menyenangkan. Terima kasih dan Salam Super. Salam Super.

Wah...tiba-tiba pas buka email ada surat dari mario teguh admin. Sebenernya masih belum yakin akan kebenarannya. Secara saya ngefans banget sama pak mario, tiap hari minggu jam 7 (tujuh) malem, saya udah panteng metro tv buat melihat dan meresapi motivasi pak mario, walau terkadang butuh beberapa saat untuk benar-benar faham maksudnya. Banyak kisah dan inspirasi yang beliau salurkan, yah paling tidak ada perubahan-perubahan kecil menuju ke arah yang lebih baik berkat motivasi beliau. Pak mario juga bilang, 20 tahun ke depan kamu mau jadi apa, bisa terlihat dari apa kegiatan kita setiap detik ke menit ke jam ke harinya, jadi bukan datang secara tiba-tiba dan instant. Mantap bener...

Jadi ceritanya waktu sedang kuliah, saya iseng2 kirim email ke pak mario menanggapi undangan untuk menjadi audiens acaranya. Yah isinya standartlah, saya daftarkan sekalian my hubby...

Ternyata dijawab. Seneng sih pasti!! Tapi yang buat pusing dress codenya, maklum mahasiswa. Kayaknya sewaktu zaman ngepak2 barang dari kampung, nggak ada kepikiran baju malam atau ala orang kaya n terkenal.......walah....mau beli kayaknya kok maksain banget ya...akhirnya dimodifikasi deh apa yang ada, trus kita cari juga baju yang sekiranya bisa multifunction, hii. Karena ada dua acara dalam satu hari, kita wajib nyiapin 2 baju.

Jadwalnya berangkat hari minggu pagi kita udah pesan travel buat antar kita ke kebon jeruk, studionya metro. Persiapan baju udah lengkap dimasukin koper. Kita berangkat berdua, kost2an udah diberesin, karena belum tau rencana nginap dimana...maklum rumah para saudara jauh banget dari sana, jadi kita punya dua rencana...bermalam travel, or di Mc Donald atau main internet sampai pagi....(karena udah keseringan back packer..). Semua udah beres, duit udah disiapin, tinggal Go....
Berangkat jam 9 pagi, nyampe di kebon jeruk jam 12 an siang. Kita lansung cabut ke metro, tentu dengan tanya sana sini dahulu. 3o menit kemudian kami nyampe, masih ada waktu sekitar 3 jam lagi nungguin acaranya. Karena perut laper, kita titipin koper sama satpam. Satpam bingung sambil tanya isinya apa, tentu isinya baju n perlengkapan buat showww....

Kita makan di depan metro tv, makan lele goreng plus tempe. Sambil makan disuguhkan gosip2 dari si ibu yang punya warung, katanya bapak Jusuf kalla juga baru dari sini (maklum, masih suasana kampanye pilpres), trus ada pejabat A, B, C dan lain-lain. Yah, namanya pedagang...publik speaking dan komunikasi interpersonal perlu. Saya kebanyakan yang menanggapi, maklum saya juga punya maksud....mau tanya penginapan yang murah di sekitar sini. Sesama pedagang harus saling membantu. Untung si ibu baik banget, dia kasi tau kalau ada bis malam di tol kebon jeruk yang langsung ke bandung..jadi nggak perlu nginap. Wah, ide yang hebat...!! Ntar di antar deh naik ojek langsung ke tempat, kata si ibu agak berteriak saat kami sudah agak jauh...Masalah yang ini sudah beres. Hari senin ada kuliah penting, alias kumpulin tugas UAS, jadi wajib kuliah....Lumayan..

Ternyata belum banyak yang datang...kita masih tunggu terus di lobby dan sebelumnya bawa barang ke toilet buat ganti kostum dan sedikit make up. Secara mau masuk TV, harus tampil maksimal...mana orang satu kampung udah diberi informasi untuk jangan beranjak dari TV jam 7 sampai jam 8 malam...hehehe..

Akhirnya audiens dan panitia mulai datang satu persatu, kita disuruh isi form registrasi dan ambil jatah makanan. Kita duduk di ruang tunggu lantai 2. Seru bercampur lucu sebenarnya, soalnya yang datang pada dandan yang aneh2, maklum acara pertama ala super hero...ada yang ala peri, ala sukarno, aa gym, wartawan....baru ketauan ternyata mereka udah pernah datang sebelumnya, kalau pakaian sesuai dengan tema duduknya paling depan. Kalau yang standart sih duduknya agak2 di belakng dikit. Maklum kamera juga tau, mana yang mau disorot...

Trus pak mario nyamperin kita, beramah tamah...ternyata orangnya luchu dan suka humor, bersalaman dan bercakap2 dikit. Maklum show must goon, jadi beliau tidak bisa lama2. Acara dimulai, ada choky sitohang (ampunnnn cakepnya...) yang menjadi presenternya. Karena acara pertama taping, jadi suasananya agak santai...Tapi pada saat acara live, bener2 di konsep banget dan agak tegang, takut tiba-tiba kita buat salah. Ternyata lancar, tapi penonton kecewa (keluarga n friend yg udah dikabari bakal masuk TV) karena pesannya saya harus bertanya supaya agak di sorot gitu,...Memang saya sudah dijadwalkan bertanya, mikropon sudah saya pegang, tapi karena acara live dan yang didahulukan penelepon, yah...pas acara habis saya belum dapet giliran...hehe..

Tapi paling tidak, acara tersebut membekas di hati, terutama pesan2 yang disampaikan. Acara selesai jam 8 malam, kita langsung check out ke pangkalan ojek menuju tol kebon jeruk. Syukur banget ternyata bis malamnya ada, kita berangkat jam 9 malam. Trus nyampe bandung jam 2 malam, langsung kita cari angkot ke kost-an. Alhamdulilah nyampe dengan selamat. Tapi ngantukkkk berat...
Jam 10 pagi......baru teringat kalau ada kuliah jam 7 pagi......ya udahlah nggak usah kuliah aja...




Liburan di Bandung (gedung sate....satenya mannna..)

Kami geli mendengar sepupu yang baru datang dari daerah maksa banget mau ke gedung sate. Pengen lihat satenya kaya gimana. Saya sebagai penunjuk jalan sekaligus guide dadakan nggak banyak komentar, Cuma bilang...ya udah, lihat saja ntar.


Nah..pas ketemu dengan gedungnya,pasti deh (seperti saya yang dulu pertama kali lihat) kecewa....penonton. Sepupu minta dijelasin gimana sih ceritanya sampai gedung ini dinamakan gedung sate. Berhubung saya bukan penduduk asli Jawa Barat, saya bilang lihat dan nikmati saja dulu...sejarahnya ntar di rumah kita bahas...Maksudnya kalau di rumah saya bisa buka jin google buat jelasin hikayatnya si gedung sate...
Akhirnya saya terangkan dengan bantuan Wikipedia plus situs jawa barat...Gini nih cerita lengkapnya....

Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat.

Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Walikota Bandung, B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung).

Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf dan Perpustakaan.

Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur tradisional Nusantara.
Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate.

Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate diantaranya Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa".

D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di Indonesia".

Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, "Gedung Sate adalah suatu karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis". Seperti halnya gaya arsitektur Italia di masa renaiscance terutama pada bangunan sayap barat. Sedangkan menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap meru atau pagoda. Masih banyak lagi pendapat arsitek Indonesia yang menyatakan kemegahan Gedung Sate misalnya Slamet Wirasonjaya, dan Ir. Harnyoto Kunto.
Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Konstruksi bangunan Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.

Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².

Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand. Di puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.

Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu, dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate.

Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Propinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Propinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung.
Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan, Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.

Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi bersama staf menempati Gedung Baru.
Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat ruangan-ruangan yang ditempati beberapa Biro dengan Stafnya.

Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah, untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.

Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.Sudibyo yang dibangun tahun 1977 diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.

Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan obyek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.

Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan, lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri bahkan foto pasangan pengantin.

Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar masyarakat untuk bersantai, sekedar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau berolahraga ringan.

Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate adalah "Gedung Putih"nya kota Bandung.
Wikipedia


Jumat, 20 November 2009

Liburan di Bandung (@Sapu Lidi)

Jalan jalan berikutnya di Bandung kita ke Sapu Lidi. Menurut kabar, katanya ariel peter pan sebelum ngetop manggungnya suka di situ. Terus, kayaknya pak Bondan (wisata kuliner) pernah makan disitu, taunya dari TV . Dan banyak banget kuliner2 yang lain di TV yang berbeda2 pula nampilin Sapu lidi



So, kesempatan liburan ini kita ambil buat spesial mengunjungi Sapu Lidi. Kita dua pasang dari bandung langsung tancap ke Lembang pakai motor. Karena judulnya jalan-jalan, kita nggak memaksakan diri buat cepat sampai ke tujuan. Asyik juga pemandangannya ..cuacanya dingin, kali aja karena ada tiupan angin dari tangkuban perahu.

Konsepnya unik, makan di sawah, tepatnya makan di saung yang di sekelilingnya ada sawah, jad suasananya dibuat ala kampung, jadi kita2 dianggap orang kota yang jarang menikmati suasana pedesaan (padahal kalau gini sih, dulu saya di kampung juga sering makan di tengah sawah....jadi perasaan biasa aja..). Hanya saja suasananya yang adem, nyaman dan sejuk yang membuat kita jadi betah, ditambah lagi semilir angin yang berhembus menyapa wajah, membuat mata jadi ngantuk...Seakan tidak mau beranjak.

Kita ambil posisi di saung pas di tengah sawah, kita di apit dengan padi-padi yang sudah menguning. Kalau mau pesan sesuatu, nggak perlu takut pita suara habis karena teriak-teriak manggil waitress nya, sudah disediain kentongan kayu. Tinggal pukul kentongan, langsung si pelayan datang. Makanannya namanya aneh2 dan cenderung menyeramkan...di tambah lagi harganya yang nggak bersahabat dengan kantong mahasiswa. Tapi pantaslah, karena tempat yang mereka tawarkan juga indah banget, apalagi ada danau buatan yang di apit oleh penginapan yang bergaya resort di sekelilingnya...wuihhh romantis bener. Kalau mau puter-puter pakai perahunya juga bisa...bayarnya se ikhlas hati...seru bener!!

Disini juga ada butiknya, dimana barang2nya si ownernya sendiri yg design, limited design lagi. Kreatif banget. Memang ya industri kreatif nggak ada matinya. Meski Cuma pesen teh botol plus pisang bakar keju yang cuma ngabisin 24rb, tapi kesannya masih melekat sampai sekarang...

Rabu, 18 November 2009

Liburan di Bandung (@ Braga)



Braga merupakan salah satu jalan di pusat Kota Bandung. Pada masa zaman belanda jalan ini sangat prestisius. Seperti halnya Ochard Road di Singapura atau Ginza di Tokyo


Ketika itu jalan Braga yang khas seperti kota kota tua di Eropa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung. Sejak jaman kolonial hingga akhir 70-an Braga dikenal sebagai CBD-nya Bandung.

Jalan Braga dikenal sebagai kawasan berbelanja paling elit di Bandung. Namun kini kepopulerannya mulai surut. Braga kalah bersaing dengan pusat belanja baru lainnya. Seperti Bandung Super Mall, Bandung Indah Plaza, atau Istana Plaza.Namun sebenarnya Braga memiliki potensi yang sangat besar untuk kembali menjadi CBD-nya Kota Bandung. Lokasinya yang strategis pada lingkungan historis memberikan peluang untuk menjadi bukan saja tempat yang indah (Beautiful Place) tapi juga menjadi tempat yang menarik (interesting place).

Ruang Jalan Braga sebagai sebuah kawasan pertokoan elit. Dengan kondisi lingkungan yang nyaman bagi pejalan kaki baik untuk tujuan belanja maupun sekadar jalan-jalan. Proporsi ruang yang terbentuk adalah sebuah proporsi yang sangat baik dengan perbandingan ketinggian di dua sisi Jalan dan lebar jalannya proposional terhadap skala manusia.Sepanjang jalan ruang Braga terdapat berbagai peninggalan karya arsitektur dalam bentuk bangunan dengan berbagai gaya (style). Tetapi mempunyai proporsi dan harmonisasi yang baik, sehingga menimbulkan kesan sebagai satu kesatuan yang dinamis.

Braga menjadi kebanggaan masyarakat Bandung yang ramai di kunjungi dan menjadi daya tarik tersendiri sebagai tempat belanja. Menurut kuncen Bandung, Almarhum Haryoto Kunto, Braga berasal dari bahasa Sunda Ngabraga yang diartikan bergaya, nampang, bisa juga mejeng. Braga waktu itu memang jadi the place to see and to be seen. Ruas jalan yang tidak terlalu panjang itu, tempo dulu, memang menjadi tempat rendezvous sambil jalan-jalan dan belanja. Karena pada saat itu di Kota Bandung, jalan Bragalah satu-satunya tempat shopping paling bergengsi. Daya tarik lainnya adalah kenyamanan bagi pejalan kaki sehingga bukan hanya pengunjung yang ingin berbelanja saja yang tertarik datang tetapi juga pengunjung yang hanya sekadar ingin berjalan-jalan atau melakukan ‘window shopping”.

Sekarang di braga banyak di jual lukisan-lukisan dan benda arsitektur lainnya. Lokasi ini juga sering dijadikan tempat untuk photographi, atau foto pra wedding. Tapi sayangnya lokasi ini masih kurang diminati wisatawan, dibanding kawasan dago atau cihampelas..yang banyak menawarkan distro-distro dan factory outlet...


Liburan di Bandung (Taman Ir.H.Juanda)



Pagi-pagi hari minggu gini, kemana enaknya ya selain ke Gazibu (my favorite places). Oh ya..ke Taman hutan raya Ir. H. Juanda. Sekalian olah raga, mata segar dengan pemandangan alamnya sekaligus badan juga segar. Akhir- akhir ini kita sering melupakan alam, padahal kehidupan kita tidak terlepas dari keterkaitan alam di dalamnya


Apalagi kalau kita melihat jumlah hutan yang semakin sedikit, sehingga bandung menjadi sedemikian panasnya, ditambah lagi polusi udara dan eksploitasi alam untuk dijadikan tempat wisata yang sangat tidak bersahabat dengan alam.
Sebenarnya rencana mau ke Tahura ini mendadak, Cuma kita sudah wake up sejak jam 5 pagi. Ya udah, untuk menghindari udara yang kian panas kalau semakin siang. Akhirnya kita pergi jam 6.30 pagi. Masih dengan pakai piyama, maksudnya ingin berolahraga sekalian refreshing. Kalau pakai baju olah raga, kesannya maksa banget. Untungnya kami tinggal di simpang dago, jadi tidak terlalu jauh menuju ke Tahura, tinggal naik angkot 1 kali..jurusan dago, turun di terminal dan selebihnya jalan kaki. Kalau yang dari Terminal Kebun Kelapa, naik jurusan Dago jaraknya 7 km. Bisa juga dari Lembang - Maribaya - Cibodas jaraknya 5 km.
Dari terminal dago, agak jauh juga sih kalo jalan kaki...tapi karena masih pagi, badan tidak kelihatan loyo, masih sanggup ditambah lari2 kecil. Masih pagi..!!!
Kita masuk tidak dari pintu utama, karena kalau jalan kaki jauh banget. Akhirnya kami cari jalan alternatif, tujuannya kan nyampe di Tahura...Duh, kaki udah pegel nih. Nyampai juga akhirnya, saya udah nyediain uang untuk beli tiket. Menurut informasi, tiketnya udah naik..dari 3000 rupiah jadi 8000rupiah, tapi kok yang jaga posnya nggak ada ya...
Ternyata, kedatangan kemi terlalu cepat. Penjaga pos belum datang, dengan ijin penduduk setempat kami bisa masuk ke taman...
Segar banget!!! Pepohonan masih asri, disini juga sering dijadikan lokasi foto pra wedding.
Menurut informasi..., taman ini secara administrasi pemerintahan terletak di Kecamatan Cicadas dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat, sedangkan secara geografis TAHURA Ir. H. Juanda terletak pada 10730’ Bujur Timur dan 6052’ Lintang Selatan. Pengelolaannya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 192/Kpts-II/1985 diberikan kepada Perum Perhutani Unit III Jawa Barat.
Hutan ini memiliki topografi bergelombang ringan, agak curam dan terjal berada pada ketinggian 770 m s/d 1.330 m di atas permukaan laut.
Menurut klasifikasi iklim Schmid dan Ferguso Taman ini termasuk tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 2.500-4.500 mm per tahun. Suhu udara berkisar antara 22°C-24°C ( pantes adem banget). Pohon- pohon yang mendominasi ber jenis pohon Pinus (Pinus merkusii), Kaliandra (Calliandra callothyrsus), Bambu (Bambusa sp.) dan berbagai jenis tumbuhan bawah seperti tumbuhan Teklan (Euphatorium sp.). Pohon tersebut dinamai sesuai dengan jenisnya.

Jenis hewan yang terdapat di dalam kawasan Taman antara lain Musang (Paradoxurus herma paproditus), Tupai (Callosciurus notatus), Kera (Macaca insularis) serta berbagai jenis burung seperti Kepondang (Oriolus chinensis), Kutilang (Pycnontus caferaurigaster) dan Ayam hutan (Gallus gallus bankiva).

Taman ini memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam seperti pemandangan alam, flora dan fauna serta keadaan udaranya yang sejuk dan nyaman. Selain itu di dalam kawasan Taman Hutan Raya terdapat berbagai obyek wisata yang cukup menarik seperti Monumen Ir. H. Juanda yang terletak pada suatu plaza, gua-gua buatan peninggalan jaman Belanda dan Jepang, Kolam Pakar yang merupakan kolam buatan seluas 1,15 Ha milik PLN yang berfungsi sebagai tempat penampungan air yang berasal dari sungai Cikapundung untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Serta terdapat 2 buah curug (air terjun) yaitu Curug Dago dan Curug Omas yang tingginya 35 m.
Beberapa fasilitas yang dapat mendukung kegiatan wisata alam di Taman ini adalah : jalan masuk, pintu gerbang, ruang informasi, shelter, pos jaga, MCK, jalan setapak dan lain-lain.
Kami nggak bisa masuk ke semua lokasi, karena badan nggak kuat. Jaraknya juga jauh. Tapi kita masuk ke gua jepang, kita dipandu oleh guidenya. Bayarnya 10 rb, dengan tawar menawar tentunya. Dengan terpaksa akhirnya kita di izinkan masuk, agak menggerutu juga sih...”biasanya 20 rebu teh..” katanya. Malah saya pikir gratis lagi...saya jawab. Goanya gelap banget, jadi harus dipandu dengan senter, disini situnjukkan tempat persembunyian tentara jepang, yang berisikan tempat tidur yang juga terbuat dari batu...iklimnya lembab banget. Hebat ya, mereka bisa buat tempat persembunyian seperti ini...
Abis itu kita jalan lagi...sambi foto2 tentunya. Nggak terasa udah jam 12 siang. Pantes kaki kayanya udah seperti robot...hampir bisa di buka engsel2 nya. Jadi kita sepakat pulang deh, kita keluar dari pintu utama....lagi2 yang jaga pos nggak ada. Bingung juga nih, kita tungguin beberapa menit, kali aja mereka istirahat. Tapi nggak kunjung datang. Perut juga udah laper banget, akhirnya kita keluar deh..Jadi refreshing di Tahura gratisan...yah, kalau rejeki nggak boleh di tolak ya...



Senin, 16 November 2009

Kebidanan di Belanda


Pelayanan dan Pendidikan Bidan di Belanda
A. Pelayanan Kebidanan di Belanda
Pelayanan kebidanan di Belanda memiliki keunikan tersendiri, karena merupakan gabungan dari budaya dan sistem. Keunikan ini membuat bidan mampu melakukan pendekatan kepada ibu dengan tidak meninggalkan profesionalismenya.

Selain itu, sistem ini mempertahankan bidan yang memiliki otonomi penuh dari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga mendukung terhadap peningkatan kualitas tenaga bidan di Belanda.
Sejarah Singkat
Awal tahun 1970-an, angka persalinan di rumah berkisar 70%, dan pada masa ini pekerjaan tenaga bidan sangat berat dan pendapatannya rendah. Pada masa ini terdapat peraturan bahwa medis dan bidan harus mampu mengobservasi 15 persalinan selama pelatihan. Peraturan ini menimbulkan masalah, karena tidak mencukupinya jumlah persalinan yang ada di rumah sakit. Untuk mengatasinya, dibuatlah keputusan bagi bidan untuk mendapatkan akses ke rumah sakit dengan membawa ibu yang akan ditolong persalinannya. Situasi ini memberikan dampak yang menguntungkan bagi bidan, yaitu dapat meningkatkan statusnya serta pendapatannya. Akhir tahun 70-an, angka persalinan di rumah menurun drastis sampai dengan 35%.

Saat upacara kelulusan pada calon bidan, Prof. Kloosterman berpidato mengenai ”5 menit menuju tengah malam” yang artinya bahwa bidan di Belanda harus mampu mempertahankan statusnya dengan cara :
Mengikuti komunitas Internasional tentang kesehatan kelahiran dengan metode hospitalisasi untuk kelahiran
Memilih mempertahankan sistem kebidanan
Memperkuat sistem skrening dari prenatal yang menjamin kekuatan otonomi dari bidan mandiri

Pidato Prof. Kloosterman memberikan dampak yang besar bagi seluruh bidan dan menjadi inspirasi bagi bidan untuk menurunkan kelahiran di rumah. Bidan-bidan menjadi sadar, bahwa persentase kelahiran di rumah akan mempengaruhi seluruh sistem. Skrening yang berkesinambungan dan seleksi ibu hamil, serta bekerja dalam kelompok wanita sehat untuk mempertahankan status kesehatannya. Hal ini menyebabkan angka kelahiran tetap baik, bukan hanya karena penurunan persentase kelahiran di rumah saja tetapi didukung oleh skrening masalah pada wanita dan angka kejadian persalinan induksi dan operatif rendah. Inilah yang menjadi kekuatan dari sistem kebidanan Belanda.

Tahun1980-an merupakan masa kebangkitan bidan di Belanda. Bidan menjadi sangat militan, karena harus mempertahankan persalinan di rumah. Bidan-bidan banyak menghasilkan buku-buku dan video pengajaran yang dipublikasikan. Bidan-bidan ingin mengubah image ”pekerja keras, yang tidak mampu meningkatkan mutu ketrampilan dan pendapatan, serta tidak melakukan penelitian yang perlu”. Bidan mulai merambah area politik untuk meningkatkan pendapatannya dan memperoleh pengakuan terhadap pelayanan yang diberikan. Masa ini, The Active Birth berpindah di United Kingdom (UK) dan Michel Odent membantu memberikan ide dan bekerjasama dengan bidan, sehingga bidan dapat menunjukkan aspirasinya. Salah satu aspirasi bidan adalah posisi menolong persalinan dari posisi tidur menjadi posisi duduk. Selain itu, diperlukan sebuah penelitian besar untuk mendukung praktek kebidanan. Selama ini, penelitian banyak dilakukan oleh dokter obstetri saja, karena 100% persalinan di rumah sakit. Umumnya penelitian yang dilakukan merujuk terhadap berbahayanya persalinan di rumah.

Tahun 1990-an, merupakan masa pencerahan bagi profesi bidan dan membawa cara berfikir yang baru. Penelitian menunjukkan bahwa kelahiran di rumah sakit sangat rendah kualitasnya, oleh karena kelahiran di rumah sakit menunjukkan angka kematian perinatal yang sangat tinggi. Data-data nasional menunjukkan fakta yang merupakan pengumpulan data selama 15 tahun terakhir yang tidak dapat dipungkiri badan pengawasan berupa komite dokter obstetri dan komite bidan. Pada masa ini, kelahiran di rumah sakit mengalami penghentian.

Tahun 1990-an, angka persalinan di rumah meningkat kembali, tetapi persalinan yang ditolong oleh bidan mengalami penurunan. Penurunan pertolongan kelahiran oleh bidan mendapatkan kompetisi dengan dokter umum (general practisionaire). Pertolongan persalinan di rumah yang ditolong oleh dokter umum sekitar 17-19%, sedangkan persalinan yang ditolong bidan pada awal 1990-an hanya sekitar 6%. Keuntungan bagi para bidan, saat ini pemerintah lebih mendukung pelayanan yang diberikan oleh bidan dibandingkan pelayanan yang diberikan dokter umum. Hal ini tampak pada pemberian pendapatan yang lebih tinggi pada bidan yang melakukan pelayanan dibandingkan kepada dokter umum, dan adanya kebijakan bila dr.umum melakukan pertolongan sendiri maka jasanya akan dibayar penuh oleh ibu ( tidak ditanggung oleh pemerintah). Dampak keputusan pemerintah ini menyebabkan peningkatan pertolongan persalinan di rumah oleh bidan. Tahun 1943, pengakuan dikeluarkan pemerintah untuk mendukung bidan dan peraturan yang ditetapkan sejak tahun ini menjamin masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan yang terjamin baik.

Kelahiran di Belanda
Populasi Belanda adalah 15 juta, dan tiap tahun angka kelahiran sekitar 74.500. Total dari angka kelahiran, 46% ditolong oleh bidan, 8% oleh dokter umum dan 46% dibantu oleh dokter obstetri. Ada 1422 bidan yang telah terdaftar, 70% merupakan praktek mandiri, 15% bekerja sebagai bidan yang berpindah-pindah (for those on holiday or leave etc) dan 15% bekerja di kinik rumah sakit. Sebagian besar terlibat sebagai supervisi mahasiswa dalam pelatihan sebagai bidan atau dokter. Beberapa bidan memutuskan tidak mengambil spesialis dalam risiko tinggi pelayanan dan mereka bekerja secara tertutup dengan ahli obstetri.

Rata-rata kelahiran di rumah mangalami turun naik. Pada tahun 1997 adalah 31% dari semua kelahiran di rumah dan tahun 1998 keadaan ini meningkat menjadi 32,4%. Di Amsterdam, rata-rata mengalami kenaikan dari 18% pada 1995; menjadi 26% pada 1998. di Rotterdam, rata-rata mengalami kenaikan dari 19% pada 1995; menjadi 25% pada 1998.

Secara nasional rata-rata persalinan operatif mengalami kenaikan dari 8,5% pada 1993 ; menjadi 9,5% pada 1997. Forceps atau vacum rata-rata tetap sekitar 7,7% pada 1993; dan 78% pada 1997. Rata-rata kejadian epidural adalah 6% dengan keadaan nyeri hanya dengan pertolongan persalinan operatif. Kematian perinatal rata-rata pada 1997 adalah 8,1 per 1000 kelahiran hidup.

Perbedaan Budaya di Belanda
Di Belanda bidan termasuk juga profesi kesehatan sejak 1972, bersama dengan dr.umum, dokter gigi, farmakolog dan dokter obtetri . Bidan melakukan pelatihan selalu memiliki standar yang tinggi, dengan kriteria sangat ketat untuk masuk universitas, termasuk akademi tinggi dan mencapai karakter dan perilaku yang baik. Kriteria ini ditimbulkan dari seorang ibu yang memiliki kekuatan dan intelegensi dan ini digambarkan pada bahasa Belanda untuk "midwife" yang artinya "wise woman".

Tidak ada tradisi dari perjalanan kebidanan di Belanda dan ini berpengaruh besar pada ketetapan dan perkembangan dari pelayanan kebidanan. Adanya peraturan jika seorang klien tidak senang dengan pelayanan yang diberikan dari dokter dan bidan, dia dapat menyelesaikan pada komite khusus. Komite khusus ini terdiri dari bidan, ahli obstetri dan dokter umum yang melihat kembali kasus dan penelitian kesehatan. Kompensasi finansial tidak menjadi perhatian dan biasanya jika kesalahan dibuat yang diakui sebagai sesuatu yang biasanya terjadi maka bidan dan dokter akan menerima peringatan. Setelah tiga kali peringatan proses peradilan mungkin dimulai.

Pendekatan ini mungkin dilakukan karena dukungan sistem sosial di Belanda, yang mendukung penuh orang tua yang memiliki anak cacat terus memperoleh sistem asuransi nasional dan fasilitas masyarakat. Tidak ada kebutuhan yang menuntut dokter atau bidan untuk memperoleh gaji dari pelayanan ini. Ini merupakan pendekatan etis untuk ketetapan dari pelayanan kebidanan dan membawa yang terbaik pada pelayanan profesional yang diberikan pada masyarakat secara keseluruhan.

Kehidupan di Belanda berpusat di sekitar rumah. Rumah adalah istana dan keluarga adalah penting. Rata-rata ibu mempunyai anak pertama pada usia 29 tahun. Ibu mengurus karirnya akan berubah untuk menjadi ibu rumah tangga. Sebagian besar ibu mengambil paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keadaan ini menunjukkan tingkat emansipasi di Belanda. Umumnya ibu lebih memilih mengusrus anaknya yang masih kecil dibandingkan dengan karirnya. Ibu akan kembali bekerja pada usia 40-an mempunyai keuntungan mendapatkan keterampilan dari keluarga dan masih ada waktu untuk mencapai posisi puncak di tempat kerjanya. Banyak anak mempunyai hadiah saat kelahiran dan ini membantu untuk menjalin keluarga bersama dan menurunkan ketakutan saat kelahiran.

Pusat Kelahiran Amsterdam
Pusat kelahiran didirikan tahun 1992. Ini terdiri dari dua grup dari empat bidan, mengerjakan bisnisnya dan membawa sekitar 800 ibu tiap tahun (pada 1998 bidan merawat 795 ibu : 495 primi dan 300 multi). Berdasarkan kehamilan sekitar 20% adalah menghubungi dokter dan lebih lanjut 15% menghubungi dokter selama kelahiran. Alasan utama untuk menghubungi dokter selama kehamilan adalah tekanan darah tinggi, postmatur (lebih dari 42 minggu), sungsang, kelahiran multi, kelahiran prematur, IUGR dan perdarahan. Selama persalinan alasan utama untuk menghubungi adalah tidak ada kemajuan pada kala dua, kemajuan yang lambat pada kala satu, cairan mekonium dan ruptur pada membran tanpa kontraksi.

Di negara ini, penggantian bidan selama mengobservasi suatu persalinan merupakan hal yang ditentang. Kecuali bila harus ada penggantian selama masa observasi ini karena adanya alasan sosial atau alasan pribadi. Penggantian ini dapat dengan sesama bidan, dokter umum atau dokter obstetri. Oleh sebab itu, banyak dokter obstetri bekerjasama dengan bidan dan terkesan tunduk dengan nasehatnya bidan. Suasana di Perguruan Tinggi mendukung dialog seperti ini dan mempertajam praktek dari keduanya. Dokter dan bidan sangat kontras dan sering terlihat interaksi yang berlawanan di negara-negara lain.

Salah satu hasil dari pendekatan ini adalah jika dokter yang tidak merawat wanita secara "woman friendly" akan dikesampingkan oleh bidan. Dokter-dokter yang bersikap tidak "woman friendly" akan dimasukkan dalam daftar hitam. Hal ini berdampak pada institusi rumah sakit yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mengatasi klaim/keluhan pasien, klaim/keluhan dari bidan dan pelatihan yang ditujukan untuk perubahan prilaku tenaga medis.

Salah satu pendekatan pelayanan yang berfokus kepada pemberian pelayanan yang berkualitas kepada klien/wanita, maka dibentuklah sistem ambulans. Sistem ini ditujukan untuk keamanan dari kelahiran di rumah (not bom out by the facts). Jika ada kelahiran, maka ambulans akan dihubungi dan tiba dalam hitungan beberapa menit, sehingga bidan tidak repot membawa banyak peralatan.

Peran pemerintah yang lain adalah bidan tidak melakukan pelayanan pada ibu yang tidak termasuk wilayah kerjanya. Wilayah kerja bidan yang dimaksudkan adalah bahwa saat pelayanan di butuhkan oleh ibu di komunitas, bidan dapat segera datang dan tidak lebih dari 30 menit. Ini ditujukan agar pelayanan kebidanan dapat diberikan sesegera mungkin.

Woman Centre Care
“Persalinan yang aman adalah persalinan dengan intervensi yang seminimal mungkin baik bagi ibu dan bayinya”, ini merupakan pesan yang senatiasa ditekankan oleh para bidan. Oleh karena itu tempat kelahiran baik di rumah ataupun di rumah sakit bukanlah menjadi fokus utama. Hal ini dimengerti oleh para ibu dan memberikan kebebasan bagi ibu untuk menentukan pilihannya dalam pelayanan yang diberikan kepadanya.
Selama kehamilan, pemberian informasi secara mendetail mengenai kehamilan tidak dilakukan bidan, kecuali bila ibu ingin mengetahui jika bayi bertumbuh dengan baik, apakah ibu dalam keadaan sehat atau hal-hal lain yang perlu diperhatikan selama kehamilan .

Pada usia kehamila 36 minggu, terdapat komunikasi mengenai isu pratikal tentang kelahiran, bagaimana persalinan akan didiskusikan. Bidan yang dihubungi akan segera melakukan penilaian situasi dan memonitor keadaan bayi, memberikan kenyamanan, dan jika bidan akan pergi, mengarahkan ibu dan kembali pada pembukaan 8 cm.

Bidan melalui grup yang diseleksi oleh ibu berdasarkan pengetahuannya bahwa bidan ini memiliki kompetensi perawatan yang baik selama kehamilan. Tugas utama bidan selama persalinan adalah menjamin wanita menjalani persalinan sealami mungkin. Perlakuan individu adalah vital dan ibu membutuhkan bidan berada disampingnya selama persalinan berlangsung.

Pesan lain yang penting adalah tentang nyeri selama persalinan. Bidan tahu jika ibu dapat mengatasi nyeri dan mereka menginginkan nyeri. Hal ini dapat mengukur dari kebenaran dan kepercayaan diri pada bidan jika nyeri tidak normal, petidin akan diberikan. Petidin bukan sebagai "pain relief" tetapi lebih sebagai "labour de-inhibitor" yang memungkinkan ibu tidur sebentar sehingga mereka dapat mengatasi nyeri lebih baik. Bidan tidak dapat memberikan petidin dan mengirim ke rumah sakit akan diperlukan jika hal itu dapat diberikan oleh dokter. Ini akan mengecilkan hati jika digunakan.

Sikap terhadap nyeri ini sangat menentukan cara kelahiran diatasi di Belanda oleh bidan dan ahli obstetri. Lebih baik dimengerti jika obat diberikan untuk nyeri akan membahayakan bayi dan bidan mengatakan pada ibu dengan jelas. Ini berbeda cara berpikir, khususnya untuk ibu dari latar belakang budaya yan berbeda, digambarkan dalam cerita berikut ini :

Banyak ibu Amerika datang ke Belanda untuk melahirkan, khususnya mereka yang mempunyai rekan di Belanda. Satu bidan (Astrid Limburg) yang mendampingi ibu Amerika, pada 36 minggu, datang untuk tinggal di hotel di Amsterdam untuk menuggu kelahiran bayinya. Ibu mengatakan "Saya ingin melahirkan dengan cara seperti di Belanda, jadi tolong aku Astrid, khususnya jika saya mengalami nyeri maka saya ingin diperlakukan seperti ibu disini". Astrid menjawab jika mereka akan "go Dutch" seperti dia harapkan.

Persalinan dimulai dan dia menghubungi bidan untuk datang. Meskipun dia berteriak dengan keras (seluruh hotel akan terlibat) dia hanya 1 cm meluas. Dia berkata "Maaf, saya membuat kesalahan tentang semua di Belanda ini, saya ingin epidural!". Astrid memindahkannya ke air dan membuat beberapa saran tentang bagaimana menjadi lebih nyaman. Keluarga ibu juga mohon maaf untuk dirinya sendiri. Setelah itu, Astrid berkata "Saya akan pergi sekarang" dan ibu merasa terkejut, dia berteriak "Ini kejahatan bila meninggalkan saya!". Bagaimanapun, sebaliknya "Kita pergi ke Belanda sekarang dan saya selalu pergi pada saat demikian. Anda dapat melakukan dengan baik, segalanya adalah baik. Ini adalah jutaan dari ibu Belanda melakukannya dan anda juga begitu". Dia juga menyarankan jika suami seharusnya pergi untuk berjalan ke taman.

Empat jam kemudian keluarga menghubungi bidan dan ketika Astrid datang dia menemukan ibu penuh keleluasaan. Dia mengalami kelahiran setengah jam kemudian dengan seorang bayi laki-laki yang cakep. Keesokan harinya selama kunjungan postnatal, ibu menjelaskan kelahiran merupakan pengalaman yang luar biasa, Astrid mengatakan jika setelah dia dan keluarga harus tinggal, dia tetap di air dan mengatakan sejak bidan pergi dia merasa baik. Ini memberinya percaya diri sangat besar, jadi dia melupakan bidan dan fokus pada persalinan. Dia merasa lengkap dengan kejutan ketika dia ingin meneran.

Cerita ini menggambarkan filosofi dasar bidan untuk nyeri dan peran bidan selama kelahiran. Ini sangat penting untuk memberi pesan kuat pada ibu dan tentu saja, sistem di Belanda secara total mendukung program ini.
Cara lain dalam mempromosikan kelahiran di rumah ini adalah mengatakan jika persalinan di rumah ibu akan merasa lebih baik dan dan keputusan bila tinggal disana atau pergi ke rumah sakit persalinan akan menjadi berkembang. Dengan cara ini ibu menjadi lebih baik keduanya ibu dan bayi dan jika dikirim ke rumah sakit bila perlu kemudian ahli obstetri datang secara khusus (dia tidak selalu ada di rumah sakit) jadi ibu menerima perhatian khusus dari dokter. Dia memberikan perlakuan bila perlu karena keahliannya adalah sangat diperlukan.

Bidan di Belanda juga bekerja dengan seorang asisten yang profesional, perawat pembantu kebidanan, yang bekerja sebagai seorang asisten untuk bidan selama persalinan dan tetap tinggal dengan keluarga dan kemudian merawat keluarga. Dia merencanakan observasi setiap hari pada ibu dan bayi, membantu ibu dengan cara menyusui dan membantu pekerjaa rumah tangga. Mereka dilatih selama 18 bulan, dan digaji oleh pemerintah. Bidan mengunjungi setiap dua hari sekali, sampai 5 atau 6 kali sesuai yang diperlukan., mengetahui jika ibu dan keluarga akan dirawat secara profesional selama minggu pertama oleh perawat pembantu bidan. Ini memberikan kombinasi yang baik dari pelayanan dan pelayanan kebidanan di Belanda.

B. PENDIDIKAN KEBIDANAN DI BELANDA
Kebidanan merupakan aplikasi dari ilmu medis. Bidan adalah tenaga profesional yang mengatur dan monitoring proses fisiologis, berbeda dengan profesi kesehatan lain yang berfokus pada patologi. Bidan memberi kontribusi dalam proses medis kedokteran (Crebas 1991: 25)
Perkembangan pendidikan kebidanan di Belanda adalah sbb :
1. Tahun 1779 : Didirikan sekolah kebidanan pertama di Maasticht
2. Tahun 1818 : Pemerintah mengeluarkan panduan untuk legislasi bidan
3. Tahun 1861 : Didirikan pendidikan kebidanan kedua di Amsterdam , Pada abad 18 ini masyarakat mengenal bidan sebagai praktisi mandiri Tugas dan tanggung jawab bidan sudah teridentifikasi dengan jelas dan didukung oleh undang-undang oleh pemerintah.
4. Tahun 1865 : Pemerintah memberikan kewenangan kepada bidan sebagai praktisi medis untuk memberikan pendidikan kesehatan dan mendampingi ibu selama proses kelahiran normal .
5. Tahun 1878 : Pemerintah belanda mengeluarkan keputusan untuk pemberian gelar kepada yang telah lulus misalnya dr, drg, farmasi, bidan dan asisten parmasi diberikan Dengan gelar ini seorang bidan diberi kewenangan izin praktek bila sudah melakukan ujian dan dianggap lulus.
6. Tahun 1941 : Sistem pembayaran pelayanan kebidanan dengan asuransi medis yang masih tetap ada sampai dengan sekarang.
a. Wanita dengan kehamilan dan persalinan yang fisiologis berada dibawah pengawasan bidan, sedang yang patologis dengan komplikasi berada dibawah pengawasan ahli obstetri .
b. Bidan atau dokter yang memberikan pelayanan diluar wilayah kerjanya tidak akan mendapat klaim penggantian biaya asuransi
c. Siswa bidan diberikan kesempatan yang banyak dalam menolong persalinan dirumah dibawah bimbingan bidan seniornya.
d. Pemerintah lebih menganjurkan persalinan dilakukan dirumah dan ada dukungan yang kuat dalam pendanaan bila melaukan persalinan dirumah. Hampir 1/3 bidan menolong persalinan dirumah , hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hingstman Mayoritas (80%) bidan di netherlands praktik mandiri dan memberikan pelayanan persalinan di rumah atau di unit kebidanan dengan masa rawat yang singkat (1994), presentasi persalinan di rumah dilakukan lebih banyak ditolong oleh bidan (Baker et al 1996)
7. Tahun 1991 : Peninjauan kembali kurikulum oleh suatu komite yang bekerjasama dengan departemen kesejahteraan, kesehatan dan kebudayaan di Netherland
A. Melakukan revisi kurikulum kebidanan dengan mengidentifikasi kebutuhan kebidanan yang harus berdasarkan :
1. Perubahan area obstetrik
2. Peningkatan penggunaan teknologi dalam persalinan dan kelahiran
3. Identifikasi kebutuhan untuk menyediakan pelatihan dalam USG
4. Pemikiran yang berarah pada pendidikan terutama yang berkenaan dengan penilaian mahasiswa
5. Kebutuhan bidan dalam mengembangkan kebutuhan riset (Commitee for the revision of the curiculum of midwifery school in nehterlands 1991
B. Profil bidan yang di buat oleh Netherlands terfokus pada 3 komponen yaitu ; ANC, INC dan PNC, pada tahun 1991 ada penambahan lain yang termasuk pada kategorinya antara lain :
1. Prosedur obstetric
2. Pencegahan
3. Management pada kehamilan / keterampilan berkomunikasi
4. Melaksanakan praktek
5. Meningkatkan dan memelihara keterampilan professional
C. Mengacu pada Commitee for the revision of the curiculum of midwifery school in nehterlands 1991
menyatakan bahwa keahlian seorang bidan memiliki 5 komponen :
1. Keahlian formal yang didapat selama pelatihan dari salah satu institusi pendidikan bidan
2. Memiliki sikap yang tepat untuk seorang bidan yang professional
3. Keahlian yang profesional yang diperoleh harus selalu dipelihara secara teratur dengan mengikuti
pelatihan.
4. Mampu dalam memberikan pendidikan kesehatan
5. Ahli dalam ultrasonic scanning
Pada tahun 1992 bidan komunitas mensupervisi dari 45 % semua persalinan di netherland, lebih dari setengahnya persalinan terjadi di rumah (netherland biro pusat statistik 1994).
Sekolah kebidanan adalah universitas mandiri meskipun pelatihan atau training di pertimbangkan dapat menyeimbangkan pendidikan pada tingkat pendidikan vokasi yang lebih tinggi.
8. Tahun 1993 kurikulum di kembangkan menjadi 4 tahun dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan bidan dalam mendapatkan pengalaman, dan pemahaman mengenai riset dan untuk menyeimbangkan kualitas program yang dirasakan bahwa standart akademik dapat dicapai dengan memungkinkan setiap lulusan untuk melanjutkan studi doktor.
a. Lama pendidikan bidan di belanda ditempuh dalam waktu 1.680 jam, di dalamnya termasuk waktu kontak program dan pembelajaran di rumah yang dibagi kedalam 40 minggu dan tiap minggu terdiri dari 40 jam. Penempatannya antara lain ; di klinik, ruang bersalin, ruang demo dan unit ginekologi yang nantinya diharapkan outcome seperti sebaik bidan praktek mandiri dapat belajar mengatur dan menjalani praktik dan persalinan di rumah.
b. Adapun target yang harus dicapai oleh seorang calon bidan adalah lebih dari 40 persalinan seperti yang dibutuhkan oleh peraturan dari organisasi EEC. Dan setiap tahun mahasiswa ini harus mencapai objek pembelajaran yang spesifik. Program pembelajaran terselenggara melalui modul dengan tema utama menggabungkan teori dan keterampilan, serta pada tahun ketiga mereka diharuskan meningkatkan kemampuan keterampilannya.
c. Pemerintah menanggung semua biaya pendidikan dan mahasiswa akan menerima dana pada saat mereka berada pada tahun ke 4.

C. MENGHUBUNGKAN PELAJARAN MASTER DAN KEBIDANAN DI BELANDA
Pendidikan untuk Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan diorganisir oleh agen bekerjasama dengan Arteveldehogeschool, Hogeschool Gent dan Hogeschool Vlaanderen Barat. Master ini menawarkan suatu tingkatan atas untuk Sarjana Muda professional dalam ilmu perawatan dan ilmu kebidanan.

Jenjang Pendidikan ini membentuk sumber daya manusia yang dapat disalurkan dalam berbagai pekerjaan, dan penelitian di dalam ilmu pengetahuan keperawatan dan ilmu pengetahuan kebidanan yang menjadi :
1. Spesialis klinis
2. Manajer kasus
3. Kepala ahli perawatan/bidan
4. Fungsionaris staf
5. Koordinator perawatan
6. Anggota kader menengah
7. Direksi departemen ilmu perawatan dan kebidanan di dalam sector kesehatan.
Kurikulum Susunan Global
Ditengah-tengah pendidikan terdapat :
1. Pengembangan ke arah evidenbased dan bekerja secara akademis
2. Mengarah pada belajar tetap dan belajar di dalam praktek.
3. Pendidikan diarahkan pada pemikiran terarah dan berwawasan luas , menggunakan metode dan mampu memecahkan masalah dengan baik.
4. Fleksibilitas
5. Keterbukaan bagi para mahasiswa yang bekerja.

Tekanan disini terletak pada pola fikir yang kritis terhadap pengenalan ilmu pengetahuan, kemampuan dan
kreativitas menganalisis yang mendalam, didorong pengenalan teoritis dan ilmu pengetahuan.
Pengenalan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih mendalam dari Master adalah menelaah situasi perawatan yang lebih kompleks, menganalisis strategi perawatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang aktual.

Setelah mengikuti pendidikan Master, diharapkan tingkat kemandirian lebih tinggi di dalam pengembangan, pemerolehan dan penerapan ilmu/pengenalan. Juga tingkat pengertian kritis dan kreativitas di dalam memutuskan, menginterpretasi dan menerapkan penelitian ilmiah yang berbeda sekali terhadap kemampuan akhir pendidikan sarjana muda professional.

D. Tujuan Pendidikan Master di Belanda
Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan adalah orang yang berpendidikan universitas dengan pola fikir berkembang dan melakukan penelitian ilmiah dibidang ilmu keperawatan dan kebidanan.
Dengan adanya pendidikan ini antara lain mencoba untuk mewujudkan tujuan :
1. Menyumbangkan ilmu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan dan ilmu pengetahuan kebidanan.
2. Memberi bimbingan ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan dengan membentuk lingkungan kerja dengan pola fikir akademis
3. Mengembangkan keahlian untuk bukti yang didasarkan praktek untuk mewujudkan pemeliharaan kesehatan.
4. Membentuk mereka yang berijazah universitas untuk mendidik para mahasiswa – sarjana muda yang professional dalam ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan di dalam pendidikan sekunder (menengah).
5. Menyumbangkan fikiran terhadap pengembangan penelitian ilmiah.

E. Kejuruan Awal dan Akhir
Adanya pengembangan yang terus dilakukan untuk kejuruan akhir dari pendidikan sarjana muda ilmu keperawatan dan kebidanan. Kejujuran/pendidikan akhir ini juga membentuk kejuruan awal dari pendidikan untuk mencapai Master di dalam keperawatan dan kebidanan.
Seorang Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan harus :
1. Mampu membaca literatur ilmu pengetahuan keperawatan dan kebidanan secara kritis, dapat memutuskan permasalahan dan harapannya, mensintesis dan menyimpulkan implikasinya untuk praktek.
2. Dapat mengkonsultasikan literatur medis yang relevan, melekasanakannya dan menyimpulkan implikasi ilmu keperawatan dan kebidanan.
3. Mampu melihat kemungkinan dan memanfaatkannya untuk memperluas mutu perawatan.
4. Mampu secara adekuat/memadai dan bertanggung jawab secara ilmiah menerima perubahan-perubahan di masyarakat dan evolusi yang kontinyu di dalam perawatan/pemeliharaan kesehatan.
5. Cara-cara ilmiah untuk digunakan dengan cara yang benar di dalam fungsi-fungsi yang mereka pegang untuk menopang keputusan dan pertimbangan-pertimbangan secara empiris
6. Dapat memenuhi fungsi spesialis klinis setelah pendalaman yang disesuaikan dibidangnya, dimana belajar sendiri mengambil tempat yang penting, tetapi bukan satu-satunya tempat;
7. Mampu melakukan konsultasi dengan para pakar perawatan lainnya, para pakar kebidanan dan para pekerja kesehatan lainnya mengenai masalah perawatan.
8. Mampu menganalisis pemeliharaan keperawatan/kebidanan sebagaimana dilaksanakan, menemukan kekurangan dan mengembangkan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan pengenalan pengalaman dengan cara kreatif.
9. Mampu berperan serta di dalam pengembangan program perawatan, jalan-jalan klinis dan proyek-proyek mutu.
10. Mampu menafsirkan implikasi pembaharuan medis untuk kebijakan ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan mereka yang membutuhkan perawatan dan merumuskan jawaban yang tepat;
11. Mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai perkembangan-perkembangan yang ditawarkan dari luar negeri atau dalam negeri yang sangat berharga bagi ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan;
12. Dapat memotivasi para pakar keperawatan dan kebidanan untuk bertindak sesuai dengan pendapat-pendapat penelitian dan implementasi-implementasi yang diperlukan dapat menciptakan dan melanjutkan, yang dikendalikan dari kader teoritis.
13. Dapat mengevaluasi pengaruh perubahan di dalam ilmu keperawatan/kebidanan.
14. Mampu memimpin para pakar perawatan dan kebidanan dalam pemeliharaan langsung.
15. Mampu memenuhi fungsi kepala keperawatan/kebidanan;
16. Mampu memenuhi fungsi di dalam kader menengah dan direksi keperawatan rumah sakit-rumah sakit dan organisasi-organisasi lainnya di dalam pemeliharaan kesehatan;
17. Mampu membuat dan melaksanakan rencana kebijakan untuk pemeliharaan keperawatan/kebidanan, sesuai tingkat pengenalan dibidang ilmu pengetahuan keperawatan;
18. Ahli dalam Ilmu pengetahuan kebidanan/pakar kebidanan dan manajemen perawatan;
19. Menyusun anggaran dan menguasainya, dengan dukungan orang yang bertanggung jawab secara ekonomis
20. Dapat melaksanakan kebijakan personalia dengan bermusyawarah dan dengan dukungan orang yang bertanggung jawab secara personalia.
21. Mampu mengajar para siswa keperawatan dan kebidanan baik di dalam praktek maupun dalam hubungan pelajaran;
22. Dapat merencanakan dan melaksanakan penelitian ilmiah di bawah pengawasan untuk menjelaskan/menguraikan lebih lanjut masalah keperawatan, atau untuk meneliti efektivitas intervensi pakar perawatan dan kebinanan;
23. Dapat mengevaluasi pemeliharaan kesehatan dan tindakan yang diambil dengan dibeda-bedakan dari perspektif ilmu pengetahuan/ilmiah dan secara etis.

Sumber
Berbagai sumber/tugas magbid