memulai hari dengan senyum
dan semangat....
semangat dan semangat

Minggu, 20 Desember 2009

Apa sih professional image???

Aduhhh...profesisonal image!!!! Yang gimana sichhh...
Profesional itu sering kita lekatkan pada sesuatu yang ahli dan melebihi standar. Jadi simpelnya nih, kalau kita berbuat sesuatu dengan standar lebih tinggi maka kita bisa mengarah ke perilaku yang lebih profesional. Siapapun bisa punya perilaku profesional. Mahasiswa yang rajin belajar, dan akhirnya bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu merupakan perilaku profesional dari seorang mahasiswa.

Kadang-kadang kita menganggap remeh hal-hal yang kecil, padahal yang membuat kita terjatuh biasanya adalah hal-hal kecil itu. Coba deh inget-inget lagi, kalau jalan kaki dan tersandung batu trus jatuh, biasanya batu besar atau batu kecil???...Nah dari situ kita belajar buat menghormati diri dan mencintai diri kita dari hal-hal yang kecil dulu. Dari hal yang kecil kita sudah profesional, tunggu aja saatnya kita juga akan profesional di bidang yang lebih besar. Tentunya yang menentukan adalah seberapa keras usaha kita buat merubahnya...

Misalnya nih, masih inget nggak..satu hari berapa kali jadwalnya mandi. 2 kali masih normal, kalau cuma sekali kebangetan...pantas aja badan kamu jadi sarang kuman dan akhirnya timbul gatal-gatal, itu artinya we aren’t love our self. Trus sikat gigi berapa kali sehari, sebaiknya sih minimal 3 kali, selain menjaga kualitas gigi..nafas kamu juga terjaga keharumannya..kecuali kamu makan patay n jengki everyday...mau di gosok pake abu gosok juga nafas masih bau. Penting banget kualitas gigi di perhatiin, kalau kamu jadi pembicara...trus disela-sela gigi kamu ada cabai tumisan yang baru dimakan, wah.....kebayang dong... performance kamu yang ok pun jadi ketutup karena accident cabay nempel di gigi. Jadi gak profesional kelihatannya....Badan, baju, rambut, plus assesoris juga harus di jaga kebersihannya. Supaya terhindar dari bau yang tidak diinginkan.

Posture tubuh kamu yang sudah ok jangan di buat jelek dengan cara berdiri kamu yang tidak baik, misalnya punggung bungkuk atau perut dan bagian tubuh bawah perut kamu yang lebih kamu tonjolin ke depan. Berdiri tegak lebih baik..Duduk juga jangan dibiasain selonjor di kursi (terutama kalau lagi ada kuliah, rapat atau situasi yang melibatkan orang banyak) kecuali judulnya memang lagi istirahat. Cara berjalan juga penting kamu perhatikan. Repot ya...tapi itu semua penting, bukan karena kita pengen tampak profesional tapi karena kita cinta dengan diri kita dan pastinya baik untuk kesehatan kita.

Fisik yang baik tanpa mental yang baik sepertinya tidak seimbang. Mental yang baik menunjang fisik yang baik pula. Hati yang jelek pasti tercermin dari perilaku dan sikap yang jelek pula. Jadi hati yang baik dengan berpositive thingking, feeling good, excited, baik hati, bahagia, simpati, empati, bersemangat merupakan energy yang harus kita pupuk dan kita tanamkan di diri kita masing-masing. Pernah lihat gak temen kamu yang sifatnya jelek banget, suka menjelek-jelekkan orang lain...senengnya buat orang lain susah (sms= senang melihat orang susah), tidak bisa melihat orang lain lebih baik....tuh, ciri-ciri yang nyata tidak profesional. Ntar kalau lama-lama bersemayam dalam diri kita maka sifat itu akan menjadi ular berbisa yang akan memakan organ tubuh kita...akhirnya datang penyakit yang aneh-aneh.....

Pengalaman ini juga saya dapat berkat pelatihan profesional image...mudah-mudahan kita mulai merenung.........

Kamis, 17 Desember 2009

Belajar ilmu penyiar...



Pengalaman baru dalam hidupku..
Selesai kuliah tinggal nunggu sidang tesis, bingung mau ngapain. Cari kesibukan yang positif dan sesuai dengan bakat pastinya makin asyik. Akhirnya nemu deh tempat ngumpul sekalian belajar asyik buat jadi penyiar di radio. Keterampilan ini juga penting banget sekaligus sejalan dengan profesi saya nantinya, jualan cuap-cuap, hee...

Tapi keterampilan ngomong lancar,percaya diri dan pastinya menarik bukanlah perkara gampang. Contohnya nih, kalau kita ngumpul bareng 10 orang nih, trus kita sebagai pembicaranya, dari awal sampai akhir pembicaraan coba lihat ada gak yang ngantuk, males2an atau bahkan sampai diakhir cerita yang tinggal Cuma 1 orang doang, itu juga karena bukunya yang kita pinjam belum dibalikin...hee. Sedih ya...Tapi ini terlepas dari topik pembicaraannya ya. Kalau yang dibicarakan tentang nilai kuliah, pastinya kita setia tongkrongin sampai akhir cerita. Malah agak ditambah2in dikit supaya lebih seru, itu pun kalau nilai yang didapat memuaskan. Kalau nilai jelek, mending ngilang aja deh....di telan bumi.

Setelah searching n browsing, ada DJ arie scholl yang riwayatnya udah lama banget di dunia sekolah penyiar se bandung. Malah datanya lengkap beserta data alumninya yang udah pada kerja di radio2 beken se-bandung n jakarta, palembang, bengkulu tapi yang paling seru di medan gak ada tuhh..atau saya yang gak tau kali ya..

Sebenernya saya bukan mau jadi penyiar, tapi mencuri ilmu dari penyiar boleh donk. Siapa yang gak kenal coba dengan MC plus presenter Indi barends, Farhan, cici panda, fitri tropika,shaqhaz haq, de el el. Mereka merupakan Presenter papan atas yang sudah teruji kualitasnya. Nah, yang paling penting mereka basic awalnya dari penyiar radio. Bukan juga saya mau jadi presenter di televisi, yah...yang lokal2 aja lah dulu. MC acara 17an di kampung, trus lanjut di acara perwiritan ibu2 se- RT, meningkat di acara kawinan, hee...

Jangan sepele dengan profesi MC lho...(terlepas dari MC dan presenter di televisi ya..)kata bos dj arie school nih, ada siswa yang tampangnya ampun DJ deh buruknya (untung gak pake nama ya...kalo gak, kena deh pasal pencemaran nama baik) tapi mc dimana-mana, gajinya aja per-bulan 6 jt. Duh, cape dehhhh.........kalo ingat kuliah s2 udah ngabisin puluhan juta, gajinya juga belum tentu segitu (mending gak usah kuliah aja kali yeee..). Tapi kuliah penting lhoooo. Bukan Cuma ilmu pengetahuan yang didapat, tapi juga ilmu kehidupan. Menjadi lebih sabar dan lebih bijak juga hasil dari perkuliahan.

Sebagai dosen nantinya, komunikasi penting banget.. aspek komunikasi yang paling penting itu kredibilitas komunikator, daya tarik komunikator, daya tarik pesan verbal dan pesan nonverbal (sesuai judul tesis nih...), nah, kalau ibu dos tidak menguasai ke empat aspek tersebut, jamin deh...mahasiswa pada ngantuk. Pantes juga dulu mahasiswa saya bolak-balik ke luar kelas, alasannya ke toilet lah, ke sana lah...bisa jadi karena informasi yang kita berikan tidak menarik, atau karena saya membawakannya tidak menarik.

Apapun yang dipelajari asalkan kita serius dan semangat pasti bisa meski tidak berbakat awalnya. Belajar bukan Cuma di kuliah doank kan...belajar apapun asal memberikan manfaat paling tidak buat diri sendiri pastinya baik.....

Catatanku

Sebuah pengalaman penting yang bisa disimak dalam perjalanan hidupku dan pastinya mengubah cara pandang dalam melakoni hidup di masa depan..
Menjadi dosen mungkin merupakan dambaan sebagian orang yang lahir dari dalam hati murni. Tapi ada sebagian orang yang terjebak dalam profesi dosen karena keadaan dan keharusan. Pastinya latar belakang tersebut mewarnai perjalanan profesinya kelak.

Sekarang kita beralih ke karakter dosen2 kita atau mungkin karakter kita sebagai dosen. Ada yang bangga di sebut Killer, yang kalau men”dehem” saja sudah bisa menggetarkan ruangan kelas. Mahasiswa terpaksa menunduk2, pura-pura hormat tentunya. Atau bahkan pura-pura baca buku atau malah sembunyi di balik gorden bila melihat si “dos dari jarak 100 meter”. Bagi dosen yang punya kredibilitas (dalam hal ini kredibel= Ahli+dapat dipercaya) tinggi, pastinya mahasiswa meskipun takut terselip rasa hormat dan kagum. Tapi banyak dosen yang cuma memakai tameng “Killer” untuk menutupi ketidakmampuannya. Tampang “Killer” yang tidak jelas itu akan menghambat mahasiswa untuk bertanya, merespons bahkan menanggapi secara terbuka mengenai kuliah yang disampaikan dosen, karena alasan Takut!!!!. Takut ditanya kembali, takut ini, takut itu...dan Dosen terselamatkan, terutama dari ketidaktahuaanya. Hal ini pasti membekas pada mahasiswa, kesan negatif tentunya.

Kesan yang baik pasti akan selalu diingat dalam hati setiap manusia. Mahasiswa punya hak untuk dihormati, dihargai dan dibesarkan dalam semangat dan kasih sayang. Dosen merupakan profesi yang digugu dan ditiru, seperti selebritis lokal, dalam setiap gerak dan langkahnya bahkan baju, kebiasaannya juga menjadi ajang per”gossip”an mahasiswa. Dosen sebagai pendidik yang tugasnya mendidik dan mengajar bukan hanya mentransfer ilmu tapi mentransfer pula sikap dan perilaku terpuji yang dapat diadopsi oleh mahasiswa.


Senin, 07 Desember 2009

Sebuah renungan.........

Pengalaman Pelatihan kemarin masih membekas pada saya,
Kita sering tergantung pada orang lain, bahkan membiarkan hidup kita diatur oleh orang lain. Kehidupan merupakan hak otomi masing-masing pribadi, alangkah indahnya bila kita bisa menjalani kehidupan tapi juga menikmati kehidupan yang indah ini

Kehidupan kita adalah kita yang menentukan, seperti menyetir mobil, kalau kita mengarahkan mobil itu ke jurang, maka masuk juranglah kita. Kalau mulai sekarang kita tidak menyayangi diri kita, maka penyakitlah yang akan datang, sakit adalah tamu yang kita undang sendiri dan mempersilahkannya masuk, kita beri makan dan kita beri tumpangan tidur gratiss...padahal tamu itu akan merusak barang-barang berharga kita.

Kadang bahkan sering kita menyepelekan hari ini, padahal kehidupan kita adalah hari ini, bukan masa lalu dan hanya 50% untuk besok. Belum tentu kita akan hidup sampai sepanjang waktu yang kita pikirkan, bisa saja hari ini kita dipanggil Tuhan, atau besok, lusa atau mungkin 100 tahun lagi. Nah, kalau hidup sedemikian singkat dan tak terduga, bijak rasanya kalau kita mncermati kembali tentang apa yang sudah kita perbuat untuk diri kita, keluarga kita, masyarakat bahkan bangsa dan negara kita yang tercinta ini.......

Sering kita melakukan sesuatu bukan kemampuan terbaik kita, apakah kita pernah terpikir bahwa kesempatan itu jarang datang 2 kali. Selalu kita baru melakukan yang terbaik dari kita di kesempatan yang kedua. Gunakan energi kita untuk melakukan yang terbaik setiap saat. Hasilnya pasti akan tak terduga.....
Menjadi diri sendiri adalah yang terbaik, tapi kita perlu juga mengimitasi orang lain agar kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Kita tidak ditakdirkan untuk menjadi lemah, kita semua manusia hebat....hanya saja, kehebatan kita tergantung dari seberapa keras usaha kita...
Tetap semangat!!!!!

Buka Mata Buka Hati buat AIDS

Kalau kita melihat dan mendengar penderita AIDS pasti reaksi awal yang ada adalah takut. Ayo buka mata dan buka hati bahwa mereka ada dan mereka butuh bantuan kita, paling tidak dengan tidak mencibir dan menjauhkan mereka dari pergaulan kita. Dalam rangka acara hari AIDS se-dunia. BARLI Museum Bandung mengadakan acara buka mata buka hati. Acara yang mencerahkan banyak orang pastinya. Mudah-mudahan....

AIDS secara nyata ada di Indonesia dari pemeriksaan darah yang sangat terbatas diketahui keberadaannya di 14 propinsi. Kasus pertama ditemukan pada tahun 1987, dan 7 tahun kemudian (Maret 1994) dilaporkan penderita AIDS berjumlah 55 orang, jumlah kumulatif HIV positif 213 orang, tetapi menurut WHO diperkirakan jumlah sebenarnya sudah mendekati 35.000-50.000 orang, suatu peningkatan yang luar biasa banyaknya.

Serupa dengan pola penyebaran di negara-negara lain di Indonesia juga muncul pertama kali diantara orang-orang homoseks; kemudian juga muncul pada sekelompok kecil orang-orang berperilaku resiko tinggi, seperti pecandu obat narkotik, para tunasusila serta pelanggannya. Namun akhirnya penyakit fatal ini menyebar ke seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu, pria dan wanita; bahkan sudah ada wanita hamil bukan WTS yang mengidap AIDS. Prosentase terbesar ditemukan pada kelompok usia produktif (15-49 tahun): 82,9%, sedangkan cara penularan yang paling banyak adalah melalui hubungan seksual (95.7%), yang terdiri dari heteroseksual 62,6%, pria homo/biseksual 33,1%.

Dilihat dari jumlah kasus, masalah penularan HIV/AIDS di Indonesia bisa dianggap masih sedikit. Namun, yang harus di waspadai adalah : cepatnya peningkatan jumlah orang yang terinfeksi, luasnya penyebarannya (14 propinsi, semua kelompok sosial ekonomi dan makin cepatnya pertambahan jumlah wanita yang terinfeksi dibandingkan dengan pria). Hal ini merupakan ancaman terhadap pembangunan dan kehidupan bangsa Indonesia. Angka kematian kasar (terutama dari kelompok usia produktif) akan meningkat, harapan hidup akan menurun. Jumlah dan produktifitas tenaga kerja akan menurun dengan dratis, yang secara langsung mempengaruhi produktifitas dan pendapatan nasional. Biaya kesehatan (langsung dan tidak langsung), serta anggaran yang dibutuhkan untuk kesejahteraan sosial (keluarga yang kehilangan mata pencaharian, anak-anak yatim piatu) sebagai dampak AIDS akan sangat meningkat.

Istilah ODHA dalam bahasa Indonesia berasal dari istilah People Living with HIV/AIDS (PLWHA) dalam bahasa Inggris. ODHA merujuk pada individu yang terinfeksi HIV, baik yang masih dalam tahap HIV positif maupun yang sudah masuk dalam tahap AIDS (Unaids, 2003; Support, 1995). Selain ODHA, dalam bahasa Indonesia terdapat istilah OHIDHA (Orang yang hidup dengan ODHA) yang menunjuk pada individu-individu lain yang terkena pengaruh secara tidak langsung dari penyakit ini, seperti keluarga, pasangan, teman ODHA, relawan, dan lain-lain..

Mulai sekarang sayangi diri kita..Syukuri bahwa kita masih diberi kehidupan dan kesehatan yang baik....

Mau hormat tapi salah..

Pengalaman ini saya alami sendiri dalam perjalanan saya mengikuti kuliah. Pembimbing saya yang bergelar profesor, tidak mau lagi membalas sms saya (karena biasanya kita enggan menelepon dosen ya, takut terjadi sesuatu yang tidak terduga) hingga saya sedikit terkendala dalam bimbingan tesis.

Saya heran plus bingung kenapa beliau tidak pernah lagi membalas sms. Untung saya ketemu dengan mahasiswa S3 suatu hari dalam rangka bersama-sama mau bimbingan, dan beliau yang kita tunggu ternya tidak datang dan mempunyai satu kesibukan penting yang tentunya tidak bisa ditinggalkan. Saya menyampaikan keluhan saya, dan si S3 tanya dan ingin diperlihatkan isi sms yang saya tujukan buat prof. Rupanya masalahnya terpecahkan..........

Kebiasaan saya kalau sms pakai assalamualaikum, hanya saya singkat dengan ass, atau askum. Ternyata prof pernah mendiskusikan ini pada si s3, beliau mengatakan "Kenapa ya...kita suka menyingkat bacaan yang semestinya tidak boleh disingkat, kalau disingka assalamualaikum menjadi ass...artinya apa ya... itu masalah prinsip "katanya", kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri, bagaimana kita mau menyebarkan kebaikan pada orang lain". Saya bingung dan malu, padahal masalah ini saya anggap biasa saja, ternyata beliau yang pasti sudah banyak makan asam garam kehidupan menganggap ini masalah yang penting banget.

Akhirnya, saya kalau sms dengan assalamualaikum yang lengkap, meski agak capek nulisnya...tapi hasilnya ada, sms saya langsung di balas...

Pembelajaran yang berharga buat saya...