Pelayanan dan Pendidikan Bidan di Belanda
A. Pelayanan Kebidanan di Belanda
Pelayanan kebidanan di Belanda memiliki keunikan tersendiri, karena merupakan gabungan dari budaya dan sistem. Keunikan ini membuat bidan mampu melakukan pendekatan kepada ibu dengan tidak meninggalkan profesionalismenya.
Selain itu, sistem ini mempertahankan bidan yang memiliki otonomi penuh dari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi. Sistem ini juga mendukung terhadap peningkatan kualitas tenaga bidan di Belanda.
Sejarah Singkat
Awal tahun 1970-an, angka persalinan di rumah berkisar 70%, dan pada masa ini pekerjaan tenaga bidan sangat berat dan pendapatannya rendah. Pada masa ini terdapat peraturan bahwa medis dan bidan harus mampu mengobservasi 15 persalinan selama pelatihan. Peraturan ini menimbulkan masalah, karena tidak mencukupinya jumlah persalinan yang ada di rumah sakit. Untuk mengatasinya, dibuatlah keputusan bagi bidan untuk mendapatkan akses ke rumah sakit dengan membawa ibu yang akan ditolong persalinannya. Situasi ini memberikan dampak yang menguntungkan bagi bidan, yaitu dapat meningkatkan statusnya serta pendapatannya. Akhir tahun 70-an, angka persalinan di rumah menurun drastis sampai dengan 35%.
Saat upacara kelulusan pada calon bidan, Prof. Kloosterman berpidato mengenai ”5 menit menuju tengah malam” yang artinya bahwa bidan di Belanda harus mampu mempertahankan statusnya dengan cara :
Mengikuti komunitas Internasional tentang kesehatan kelahiran dengan metode hospitalisasi untuk kelahiran
Memilih mempertahankan sistem kebidanan
Memperkuat sistem skrening dari prenatal yang menjamin kekuatan otonomi dari bidan mandiri
Pidato Prof. Kloosterman memberikan dampak yang besar bagi seluruh bidan dan menjadi inspirasi bagi bidan untuk menurunkan kelahiran di rumah. Bidan-bidan menjadi sadar, bahwa persentase kelahiran di rumah akan mempengaruhi seluruh sistem. Skrening yang berkesinambungan dan seleksi ibu hamil, serta bekerja dalam kelompok wanita sehat untuk mempertahankan status kesehatannya. Hal ini menyebabkan angka kelahiran tetap baik, bukan hanya karena penurunan persentase kelahiran di rumah saja tetapi didukung oleh skrening masalah pada wanita dan angka kejadian persalinan induksi dan operatif rendah. Inilah yang menjadi kekuatan dari sistem kebidanan Belanda.
Tahun1980-an merupakan masa kebangkitan bidan di Belanda. Bidan menjadi sangat militan, karena harus mempertahankan persalinan di rumah. Bidan-bidan banyak menghasilkan buku-buku dan video pengajaran yang dipublikasikan. Bidan-bidan ingin mengubah image ”pekerja keras, yang tidak mampu meningkatkan mutu ketrampilan dan pendapatan, serta tidak melakukan penelitian yang perlu”. Bidan mulai merambah area politik untuk meningkatkan pendapatannya dan memperoleh pengakuan terhadap pelayanan yang diberikan. Masa ini, The Active Birth berpindah di United Kingdom (UK) dan Michel Odent membantu memberikan ide dan bekerjasama dengan bidan, sehingga bidan dapat menunjukkan aspirasinya. Salah satu aspirasi bidan adalah posisi menolong persalinan dari posisi tidur menjadi posisi duduk. Selain itu, diperlukan sebuah penelitian besar untuk mendukung praktek kebidanan. Selama ini, penelitian banyak dilakukan oleh dokter obstetri saja, karena 100% persalinan di rumah sakit. Umumnya penelitian yang dilakukan merujuk terhadap berbahayanya persalinan di rumah.
Tahun 1990-an, merupakan masa pencerahan bagi profesi bidan dan membawa cara berfikir yang baru. Penelitian menunjukkan bahwa kelahiran di rumah sakit sangat rendah kualitasnya, oleh karena kelahiran di rumah sakit menunjukkan angka kematian perinatal yang sangat tinggi. Data-data nasional menunjukkan fakta yang merupakan pengumpulan data selama 15 tahun terakhir yang tidak dapat dipungkiri badan pengawasan berupa komite dokter obstetri dan komite bidan. Pada masa ini, kelahiran di rumah sakit mengalami penghentian.
Tahun 1990-an, angka persalinan di rumah meningkat kembali, tetapi persalinan yang ditolong oleh bidan mengalami penurunan. Penurunan pertolongan kelahiran oleh bidan mendapatkan kompetisi dengan dokter umum (general practisionaire). Pertolongan persalinan di rumah yang ditolong oleh dokter umum sekitar 17-19%, sedangkan persalinan yang ditolong bidan pada awal 1990-an hanya sekitar 6%. Keuntungan bagi para bidan, saat ini pemerintah lebih mendukung pelayanan yang diberikan oleh bidan dibandingkan pelayanan yang diberikan dokter umum. Hal ini tampak pada pemberian pendapatan yang lebih tinggi pada bidan yang melakukan pelayanan dibandingkan kepada dokter umum, dan adanya kebijakan bila dr.umum melakukan pertolongan sendiri maka jasanya akan dibayar penuh oleh ibu ( tidak ditanggung oleh pemerintah). Dampak keputusan pemerintah ini menyebabkan peningkatan pertolongan persalinan di rumah oleh bidan. Tahun 1943, pengakuan dikeluarkan pemerintah untuk mendukung bidan dan peraturan yang ditetapkan sejak tahun ini menjamin masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan yang terjamin baik.
Kelahiran di Belanda
Populasi Belanda adalah 15 juta, dan tiap tahun angka kelahiran sekitar 74.500. Total dari angka kelahiran, 46% ditolong oleh bidan, 8% oleh dokter umum dan 46% dibantu oleh dokter obstetri. Ada 1422 bidan yang telah terdaftar, 70% merupakan praktek mandiri, 15% bekerja sebagai bidan yang berpindah-pindah (for those on holiday or leave etc) dan 15% bekerja di kinik rumah sakit. Sebagian besar terlibat sebagai supervisi mahasiswa dalam pelatihan sebagai bidan atau dokter. Beberapa bidan memutuskan tidak mengambil spesialis dalam risiko tinggi pelayanan dan mereka bekerja secara tertutup dengan ahli obstetri.
Rata-rata kelahiran di rumah mangalami turun naik. Pada tahun 1997 adalah 31% dari semua kelahiran di rumah dan tahun 1998 keadaan ini meningkat menjadi 32,4%. Di Amsterdam, rata-rata mengalami kenaikan dari 18% pada 1995; menjadi 26% pada 1998. di Rotterdam, rata-rata mengalami kenaikan dari 19% pada 1995; menjadi 25% pada 1998.
Secara nasional rata-rata persalinan operatif mengalami kenaikan dari 8,5% pada 1993 ; menjadi 9,5% pada 1997. Forceps atau vacum rata-rata tetap sekitar 7,7% pada 1993; dan 78% pada 1997. Rata-rata kejadian epidural adalah 6% dengan keadaan nyeri hanya dengan pertolongan persalinan operatif. Kematian perinatal rata-rata pada 1997 adalah 8,1 per 1000 kelahiran hidup.
Perbedaan Budaya di Belanda
Di Belanda bidan termasuk juga profesi kesehatan sejak 1972, bersama dengan dr.umum, dokter gigi, farmakolog dan dokter obtetri . Bidan melakukan pelatihan selalu memiliki standar yang tinggi, dengan kriteria sangat ketat untuk masuk universitas, termasuk akademi tinggi dan mencapai karakter dan perilaku yang baik. Kriteria ini ditimbulkan dari seorang ibu yang memiliki kekuatan dan intelegensi dan ini digambarkan pada bahasa Belanda untuk "midwife" yang artinya "wise woman".
Tidak ada tradisi dari perjalanan kebidanan di Belanda dan ini berpengaruh besar pada ketetapan dan perkembangan dari pelayanan kebidanan. Adanya peraturan jika seorang klien tidak senang dengan pelayanan yang diberikan dari dokter dan bidan, dia dapat menyelesaikan pada komite khusus. Komite khusus ini terdiri dari bidan, ahli obstetri dan dokter umum yang melihat kembali kasus dan penelitian kesehatan. Kompensasi finansial tidak menjadi perhatian dan biasanya jika kesalahan dibuat yang diakui sebagai sesuatu yang biasanya terjadi maka bidan dan dokter akan menerima peringatan. Setelah tiga kali peringatan proses peradilan mungkin dimulai.
Pendekatan ini mungkin dilakukan karena dukungan sistem sosial di Belanda, yang mendukung penuh orang tua yang memiliki anak cacat terus memperoleh sistem asuransi nasional dan fasilitas masyarakat. Tidak ada kebutuhan yang menuntut dokter atau bidan untuk memperoleh gaji dari pelayanan ini. Ini merupakan pendekatan etis untuk ketetapan dari pelayanan kebidanan dan membawa yang terbaik pada pelayanan profesional yang diberikan pada masyarakat secara keseluruhan.
Kehidupan di Belanda berpusat di sekitar rumah. Rumah adalah istana dan keluarga adalah penting. Rata-rata ibu mempunyai anak pertama pada usia 29 tahun. Ibu mengurus karirnya akan berubah untuk menjadi ibu rumah tangga. Sebagian besar ibu mengambil paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keadaan ini menunjukkan tingkat emansipasi di Belanda. Umumnya ibu lebih memilih mengusrus anaknya yang masih kecil dibandingkan dengan karirnya. Ibu akan kembali bekerja pada usia 40-an mempunyai keuntungan mendapatkan keterampilan dari keluarga dan masih ada waktu untuk mencapai posisi puncak di tempat kerjanya. Banyak anak mempunyai hadiah saat kelahiran dan ini membantu untuk menjalin keluarga bersama dan menurunkan ketakutan saat kelahiran.
Pusat Kelahiran Amsterdam
Pusat kelahiran didirikan tahun 1992. Ini terdiri dari dua grup dari empat bidan, mengerjakan bisnisnya dan membawa sekitar 800 ibu tiap tahun (pada 1998 bidan merawat 795 ibu : 495 primi dan 300 multi). Berdasarkan kehamilan sekitar 20% adalah menghubungi dokter dan lebih lanjut 15% menghubungi dokter selama kelahiran. Alasan utama untuk menghubungi dokter selama kehamilan adalah tekanan darah tinggi, postmatur (lebih dari 42 minggu), sungsang, kelahiran multi, kelahiran prematur, IUGR dan perdarahan. Selama persalinan alasan utama untuk menghubungi adalah tidak ada kemajuan pada kala dua, kemajuan yang lambat pada kala satu, cairan mekonium dan ruptur pada membran tanpa kontraksi.
Di negara ini, penggantian bidan selama mengobservasi suatu persalinan merupakan hal yang ditentang. Kecuali bila harus ada penggantian selama masa observasi ini karena adanya alasan sosial atau alasan pribadi. Penggantian ini dapat dengan sesama bidan, dokter umum atau dokter obstetri. Oleh sebab itu, banyak dokter obstetri bekerjasama dengan bidan dan terkesan tunduk dengan nasehatnya bidan. Suasana di Perguruan Tinggi mendukung dialog seperti ini dan mempertajam praktek dari keduanya. Dokter dan bidan sangat kontras dan sering terlihat interaksi yang berlawanan di negara-negara lain.
Salah satu hasil dari pendekatan ini adalah jika dokter yang tidak merawat wanita secara "woman friendly" akan dikesampingkan oleh bidan. Dokter-dokter yang bersikap tidak "woman friendly" akan dimasukkan dalam daftar hitam. Hal ini berdampak pada institusi rumah sakit yang harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mengatasi klaim/keluhan pasien, klaim/keluhan dari bidan dan pelatihan yang ditujukan untuk perubahan prilaku tenaga medis.
Salah satu pendekatan pelayanan yang berfokus kepada pemberian pelayanan yang berkualitas kepada klien/wanita, maka dibentuklah sistem ambulans. Sistem ini ditujukan untuk keamanan dari kelahiran di rumah (not bom out by the facts). Jika ada kelahiran, maka ambulans akan dihubungi dan tiba dalam hitungan beberapa menit, sehingga bidan tidak repot membawa banyak peralatan.
Peran pemerintah yang lain adalah bidan tidak melakukan pelayanan pada ibu yang tidak termasuk wilayah kerjanya. Wilayah kerja bidan yang dimaksudkan adalah bahwa saat pelayanan di butuhkan oleh ibu di komunitas, bidan dapat segera datang dan tidak lebih dari 30 menit. Ini ditujukan agar pelayanan kebidanan dapat diberikan sesegera mungkin.
Woman Centre Care
“Persalinan yang aman adalah persalinan dengan intervensi yang seminimal mungkin baik bagi ibu dan bayinya”, ini merupakan pesan yang senatiasa ditekankan oleh para bidan. Oleh karena itu tempat kelahiran baik di rumah ataupun di rumah sakit bukanlah menjadi fokus utama. Hal ini dimengerti oleh para ibu dan memberikan kebebasan bagi ibu untuk menentukan pilihannya dalam pelayanan yang diberikan kepadanya.
Selama kehamilan, pemberian informasi secara mendetail mengenai kehamilan tidak dilakukan bidan, kecuali bila ibu ingin mengetahui jika bayi bertumbuh dengan baik, apakah ibu dalam keadaan sehat atau hal-hal lain yang perlu diperhatikan selama kehamilan .
Pada usia kehamila 36 minggu, terdapat komunikasi mengenai isu pratikal tentang kelahiran, bagaimana persalinan akan didiskusikan. Bidan yang dihubungi akan segera melakukan penilaian situasi dan memonitor keadaan bayi, memberikan kenyamanan, dan jika bidan akan pergi, mengarahkan ibu dan kembali pada pembukaan 8 cm.
Bidan melalui grup yang diseleksi oleh ibu berdasarkan pengetahuannya bahwa bidan ini memiliki kompetensi perawatan yang baik selama kehamilan. Tugas utama bidan selama persalinan adalah menjamin wanita menjalani persalinan sealami mungkin. Perlakuan individu adalah vital dan ibu membutuhkan bidan berada disampingnya selama persalinan berlangsung.
Pesan lain yang penting adalah tentang nyeri selama persalinan. Bidan tahu jika ibu dapat mengatasi nyeri dan mereka menginginkan nyeri. Hal ini dapat mengukur dari kebenaran dan kepercayaan diri pada bidan jika nyeri tidak normal, petidin akan diberikan. Petidin bukan sebagai "pain relief" tetapi lebih sebagai "labour de-inhibitor" yang memungkinkan ibu tidur sebentar sehingga mereka dapat mengatasi nyeri lebih baik. Bidan tidak dapat memberikan petidin dan mengirim ke rumah sakit akan diperlukan jika hal itu dapat diberikan oleh dokter. Ini akan mengecilkan hati jika digunakan.
Sikap terhadap nyeri ini sangat menentukan cara kelahiran diatasi di Belanda oleh bidan dan ahli obstetri. Lebih baik dimengerti jika obat diberikan untuk nyeri akan membahayakan bayi dan bidan mengatakan pada ibu dengan jelas. Ini berbeda cara berpikir, khususnya untuk ibu dari latar belakang budaya yan berbeda, digambarkan dalam cerita berikut ini :
Banyak ibu Amerika datang ke Belanda untuk melahirkan, khususnya mereka yang mempunyai rekan di Belanda. Satu bidan (Astrid Limburg) yang mendampingi ibu Amerika, pada 36 minggu, datang untuk tinggal di hotel di Amsterdam untuk menuggu kelahiran bayinya. Ibu mengatakan "Saya ingin melahirkan dengan cara seperti di Belanda, jadi tolong aku Astrid, khususnya jika saya mengalami nyeri maka saya ingin diperlakukan seperti ibu disini". Astrid menjawab jika mereka akan "go Dutch" seperti dia harapkan.
Persalinan dimulai dan dia menghubungi bidan untuk datang. Meskipun dia berteriak dengan keras (seluruh hotel akan terlibat) dia hanya 1 cm meluas. Dia berkata "Maaf, saya membuat kesalahan tentang semua di Belanda ini, saya ingin epidural!". Astrid memindahkannya ke air dan membuat beberapa saran tentang bagaimana menjadi lebih nyaman. Keluarga ibu juga mohon maaf untuk dirinya sendiri. Setelah itu, Astrid berkata "Saya akan pergi sekarang" dan ibu merasa terkejut, dia berteriak "Ini kejahatan bila meninggalkan saya!". Bagaimanapun, sebaliknya "Kita pergi ke Belanda sekarang dan saya selalu pergi pada saat demikian. Anda dapat melakukan dengan baik, segalanya adalah baik. Ini adalah jutaan dari ibu Belanda melakukannya dan anda juga begitu". Dia juga menyarankan jika suami seharusnya pergi untuk berjalan ke taman.
Empat jam kemudian keluarga menghubungi bidan dan ketika Astrid datang dia menemukan ibu penuh keleluasaan. Dia mengalami kelahiran setengah jam kemudian dengan seorang bayi laki-laki yang cakep. Keesokan harinya selama kunjungan postnatal, ibu menjelaskan kelahiran merupakan pengalaman yang luar biasa, Astrid mengatakan jika setelah dia dan keluarga harus tinggal, dia tetap di air dan mengatakan sejak bidan pergi dia merasa baik. Ini memberinya percaya diri sangat besar, jadi dia melupakan bidan dan fokus pada persalinan. Dia merasa lengkap dengan kejutan ketika dia ingin meneran.
Cerita ini menggambarkan filosofi dasar bidan untuk nyeri dan peran bidan selama kelahiran. Ini sangat penting untuk memberi pesan kuat pada ibu dan tentu saja, sistem di Belanda secara total mendukung program ini.
Cara lain dalam mempromosikan kelahiran di rumah ini adalah mengatakan jika persalinan di rumah ibu akan merasa lebih baik dan dan keputusan bila tinggal disana atau pergi ke rumah sakit persalinan akan menjadi berkembang. Dengan cara ini ibu menjadi lebih baik keduanya ibu dan bayi dan jika dikirim ke rumah sakit bila perlu kemudian ahli obstetri datang secara khusus (dia tidak selalu ada di rumah sakit) jadi ibu menerima perhatian khusus dari dokter. Dia memberikan perlakuan bila perlu karena keahliannya adalah sangat diperlukan.
Bidan di Belanda juga bekerja dengan seorang asisten yang profesional, perawat pembantu kebidanan, yang bekerja sebagai seorang asisten untuk bidan selama persalinan dan tetap tinggal dengan keluarga dan kemudian merawat keluarga. Dia merencanakan observasi setiap hari pada ibu dan bayi, membantu ibu dengan cara menyusui dan membantu pekerjaa rumah tangga. Mereka dilatih selama 18 bulan, dan digaji oleh pemerintah. Bidan mengunjungi setiap dua hari sekali, sampai 5 atau 6 kali sesuai yang diperlukan., mengetahui jika ibu dan keluarga akan dirawat secara profesional selama minggu pertama oleh perawat pembantu bidan. Ini memberikan kombinasi yang baik dari pelayanan dan pelayanan kebidanan di Belanda.
B. PENDIDIKAN KEBIDANAN DI BELANDA
Kebidanan merupakan aplikasi dari ilmu medis. Bidan adalah tenaga profesional yang mengatur dan monitoring proses fisiologis, berbeda dengan profesi kesehatan lain yang berfokus pada patologi. Bidan memberi kontribusi dalam proses medis kedokteran (Crebas 1991: 25)
Perkembangan pendidikan kebidanan di Belanda adalah sbb :
1. Tahun 1779 : Didirikan sekolah kebidanan pertama di Maasticht
2. Tahun 1818 : Pemerintah mengeluarkan panduan untuk legislasi bidan
3. Tahun 1861 : Didirikan pendidikan kebidanan kedua di Amsterdam , Pada abad 18 ini masyarakat mengenal bidan sebagai praktisi mandiri Tugas dan tanggung jawab bidan sudah teridentifikasi dengan jelas dan didukung oleh undang-undang oleh pemerintah.
4. Tahun 1865 : Pemerintah memberikan kewenangan kepada bidan sebagai praktisi medis untuk memberikan pendidikan kesehatan dan mendampingi ibu selama proses kelahiran normal .
5. Tahun 1878 : Pemerintah belanda mengeluarkan keputusan untuk pemberian gelar kepada yang telah lulus misalnya dr, drg, farmasi, bidan dan asisten parmasi diberikan Dengan gelar ini seorang bidan diberi kewenangan izin praktek bila sudah melakukan ujian dan dianggap lulus.
6. Tahun 1941 : Sistem pembayaran pelayanan kebidanan dengan asuransi medis yang masih tetap ada sampai dengan sekarang.
a. Wanita dengan kehamilan dan persalinan yang fisiologis berada dibawah pengawasan bidan, sedang yang patologis dengan komplikasi berada dibawah pengawasan ahli obstetri .
b. Bidan atau dokter yang memberikan pelayanan diluar wilayah kerjanya tidak akan mendapat klaim penggantian biaya asuransi
c. Siswa bidan diberikan kesempatan yang banyak dalam menolong persalinan dirumah dibawah bimbingan bidan seniornya.
d. Pemerintah lebih menganjurkan persalinan dilakukan dirumah dan ada dukungan yang kuat dalam pendanaan bila melaukan persalinan dirumah. Hampir 1/3 bidan menolong persalinan dirumah , hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hingstman Mayoritas (80%) bidan di netherlands praktik mandiri dan memberikan pelayanan persalinan di rumah atau di unit kebidanan dengan masa rawat yang singkat (1994), presentasi persalinan di rumah dilakukan lebih banyak ditolong oleh bidan (Baker et al 1996)
7. Tahun 1991 : Peninjauan kembali kurikulum oleh suatu komite yang bekerjasama dengan departemen kesejahteraan, kesehatan dan kebudayaan di Netherland
A. Melakukan revisi kurikulum kebidanan dengan mengidentifikasi kebutuhan kebidanan yang harus berdasarkan :
1. Perubahan area obstetrik
2. Peningkatan penggunaan teknologi dalam persalinan dan kelahiran
3. Identifikasi kebutuhan untuk menyediakan pelatihan dalam USG
4. Pemikiran yang berarah pada pendidikan terutama yang berkenaan dengan penilaian mahasiswa
5. Kebutuhan bidan dalam mengembangkan kebutuhan riset (Commitee for the revision of the curiculum of midwifery school in nehterlands 1991
B. Profil bidan yang di buat oleh Netherlands terfokus pada 3 komponen yaitu ; ANC, INC dan PNC, pada tahun 1991 ada penambahan lain yang termasuk pada kategorinya antara lain :
1. Prosedur obstetric
2. Pencegahan
3. Management pada kehamilan / keterampilan berkomunikasi
4. Melaksanakan praktek
5. Meningkatkan dan memelihara keterampilan professional
C. Mengacu pada Commitee for the revision of the curiculum of midwifery school in nehterlands 1991
menyatakan bahwa keahlian seorang bidan memiliki 5 komponen :
1. Keahlian formal yang didapat selama pelatihan dari salah satu institusi pendidikan bidan
2. Memiliki sikap yang tepat untuk seorang bidan yang professional
3. Keahlian yang profesional yang diperoleh harus selalu dipelihara secara teratur dengan mengikuti
pelatihan.
4. Mampu dalam memberikan pendidikan kesehatan
5. Ahli dalam ultrasonic scanning
Pada tahun 1992 bidan komunitas mensupervisi dari 45 % semua persalinan di netherland, lebih dari setengahnya persalinan terjadi di rumah (netherland biro pusat statistik 1994).
Sekolah kebidanan adalah universitas mandiri meskipun pelatihan atau training di pertimbangkan dapat menyeimbangkan pendidikan pada tingkat pendidikan vokasi yang lebih tinggi.
8. Tahun 1993 kurikulum di kembangkan menjadi 4 tahun dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan bidan dalam mendapatkan pengalaman, dan pemahaman mengenai riset dan untuk menyeimbangkan kualitas program yang dirasakan bahwa standart akademik dapat dicapai dengan memungkinkan setiap lulusan untuk melanjutkan studi doktor.
a. Lama pendidikan bidan di belanda ditempuh dalam waktu 1.680 jam, di dalamnya termasuk waktu kontak program dan pembelajaran di rumah yang dibagi kedalam 40 minggu dan tiap minggu terdiri dari 40 jam. Penempatannya antara lain ; di klinik, ruang bersalin, ruang demo dan unit ginekologi yang nantinya diharapkan outcome seperti sebaik bidan praktek mandiri dapat belajar mengatur dan menjalani praktik dan persalinan di rumah.
b. Adapun target yang harus dicapai oleh seorang calon bidan adalah lebih dari 40 persalinan seperti yang dibutuhkan oleh peraturan dari organisasi EEC. Dan setiap tahun mahasiswa ini harus mencapai objek pembelajaran yang spesifik. Program pembelajaran terselenggara melalui modul dengan tema utama menggabungkan teori dan keterampilan, serta pada tahun ketiga mereka diharuskan meningkatkan kemampuan keterampilannya.
c. Pemerintah menanggung semua biaya pendidikan dan mahasiswa akan menerima dana pada saat mereka berada pada tahun ke 4.
C. MENGHUBUNGKAN PELAJARAN MASTER DAN KEBIDANAN DI BELANDA
Pendidikan untuk Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan diorganisir oleh agen bekerjasama dengan Arteveldehogeschool, Hogeschool Gent dan Hogeschool Vlaanderen Barat. Master ini menawarkan suatu tingkatan atas untuk Sarjana Muda professional dalam ilmu perawatan dan ilmu kebidanan.
Jenjang Pendidikan ini membentuk sumber daya manusia yang dapat disalurkan dalam berbagai pekerjaan, dan penelitian di dalam ilmu pengetahuan keperawatan dan ilmu pengetahuan kebidanan yang menjadi :
1. Spesialis klinis
2. Manajer kasus
3. Kepala ahli perawatan/bidan
4. Fungsionaris staf
5. Koordinator perawatan
6. Anggota kader menengah
7. Direksi departemen ilmu perawatan dan kebidanan di dalam sector kesehatan.
Kurikulum Susunan Global
Ditengah-tengah pendidikan terdapat :
1. Pengembangan ke arah evidenbased dan bekerja secara akademis
2. Mengarah pada belajar tetap dan belajar di dalam praktek.
3. Pendidikan diarahkan pada pemikiran terarah dan berwawasan luas , menggunakan metode dan mampu memecahkan masalah dengan baik.
4. Fleksibilitas
5. Keterbukaan bagi para mahasiswa yang bekerja.
Tekanan disini terletak pada pola fikir yang kritis terhadap pengenalan ilmu pengetahuan, kemampuan dan
kreativitas menganalisis yang mendalam, didorong pengenalan teoritis dan ilmu pengetahuan.
Pengenalan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih mendalam dari Master adalah menelaah situasi perawatan yang lebih kompleks, menganalisis strategi perawatan yang sesuai dengan kebutuhan untuk dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang aktual.
Setelah mengikuti pendidikan Master, diharapkan tingkat kemandirian lebih tinggi di dalam pengembangan, pemerolehan dan penerapan ilmu/pengenalan. Juga tingkat pengertian kritis dan kreativitas di dalam memutuskan, menginterpretasi dan menerapkan penelitian ilmiah yang berbeda sekali terhadap kemampuan akhir pendidikan sarjana muda professional.
D. Tujuan Pendidikan Master di Belanda
Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan adalah orang yang berpendidikan universitas dengan pola fikir berkembang dan melakukan penelitian ilmiah dibidang ilmu keperawatan dan kebidanan.
Dengan adanya pendidikan ini antara lain mencoba untuk mewujudkan tujuan :
1. Menyumbangkan ilmu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan dan ilmu pengetahuan kebidanan.
2. Memberi bimbingan ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan dengan membentuk lingkungan kerja dengan pola fikir akademis
3. Mengembangkan keahlian untuk bukti yang didasarkan praktek untuk mewujudkan pemeliharaan kesehatan.
4. Membentuk mereka yang berijazah universitas untuk mendidik para mahasiswa – sarjana muda yang professional dalam ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan di dalam pendidikan sekunder (menengah).
5. Menyumbangkan fikiran terhadap pengembangan penelitian ilmiah.
E. Kejuruan Awal dan Akhir
Adanya pengembangan yang terus dilakukan untuk kejuruan akhir dari pendidikan sarjana muda ilmu keperawatan dan kebidanan. Kejujuran/pendidikan akhir ini juga membentuk kejuruan awal dari pendidikan untuk mencapai Master di dalam keperawatan dan kebidanan.
Seorang Master di dalam ilmu keperawatan dan kebidanan harus :
1. Mampu membaca literatur ilmu pengetahuan keperawatan dan kebidanan secara kritis, dapat memutuskan permasalahan dan harapannya, mensintesis dan menyimpulkan implikasinya untuk praktek.
2. Dapat mengkonsultasikan literatur medis yang relevan, melekasanakannya dan menyimpulkan implikasi ilmu keperawatan dan kebidanan.
3. Mampu melihat kemungkinan dan memanfaatkannya untuk memperluas mutu perawatan.
4. Mampu secara adekuat/memadai dan bertanggung jawab secara ilmiah menerima perubahan-perubahan di masyarakat dan evolusi yang kontinyu di dalam perawatan/pemeliharaan kesehatan.
5. Cara-cara ilmiah untuk digunakan dengan cara yang benar di dalam fungsi-fungsi yang mereka pegang untuk menopang keputusan dan pertimbangan-pertimbangan secara empiris
6. Dapat memenuhi fungsi spesialis klinis setelah pendalaman yang disesuaikan dibidangnya, dimana belajar sendiri mengambil tempat yang penting, tetapi bukan satu-satunya tempat;
7. Mampu melakukan konsultasi dengan para pakar perawatan lainnya, para pakar kebidanan dan para pekerja kesehatan lainnya mengenai masalah perawatan.
8. Mampu menganalisis pemeliharaan keperawatan/kebidanan sebagaimana dilaksanakan, menemukan kekurangan dan mengembangkan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan pengenalan pengalaman dengan cara kreatif.
9. Mampu berperan serta di dalam pengembangan program perawatan, jalan-jalan klinis dan proyek-proyek mutu.
10. Mampu menafsirkan implikasi pembaharuan medis untuk kebijakan ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan mereka yang membutuhkan perawatan dan merumuskan jawaban yang tepat;
11. Mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai perkembangan-perkembangan yang ditawarkan dari luar negeri atau dalam negeri yang sangat berharga bagi ilmu keperawatan dan ilmu kebidanan;
12. Dapat memotivasi para pakar keperawatan dan kebidanan untuk bertindak sesuai dengan pendapat-pendapat penelitian dan implementasi-implementasi yang diperlukan dapat menciptakan dan melanjutkan, yang dikendalikan dari kader teoritis.
13. Dapat mengevaluasi pengaruh perubahan di dalam ilmu keperawatan/kebidanan.
14. Mampu memimpin para pakar perawatan dan kebidanan dalam pemeliharaan langsung.
15. Mampu memenuhi fungsi kepala keperawatan/kebidanan;
16. Mampu memenuhi fungsi di dalam kader menengah dan direksi keperawatan rumah sakit-rumah sakit dan organisasi-organisasi lainnya di dalam pemeliharaan kesehatan;
17. Mampu membuat dan melaksanakan rencana kebijakan untuk pemeliharaan keperawatan/kebidanan, sesuai tingkat pengenalan dibidang ilmu pengetahuan keperawatan;
18. Ahli dalam Ilmu pengetahuan kebidanan/pakar kebidanan dan manajemen perawatan;
19. Menyusun anggaran dan menguasainya, dengan dukungan orang yang bertanggung jawab secara ekonomis
20. Dapat melaksanakan kebijakan personalia dengan bermusyawarah dan dengan dukungan orang yang bertanggung jawab secara personalia.
21. Mampu mengajar para siswa keperawatan dan kebidanan baik di dalam praktek maupun dalam hubungan pelajaran;
22. Dapat merencanakan dan melaksanakan penelitian ilmiah di bawah pengawasan untuk menjelaskan/menguraikan lebih lanjut masalah keperawatan, atau untuk meneliti efektivitas intervensi pakar perawatan dan kebinanan;
23. Dapat mengevaluasi pemeliharaan kesehatan dan tindakan yang diambil dengan dibeda-bedakan dari perspektif ilmu pengetahuan/ilmiah dan secara etis.
Sumber
Berbagai sumber/tugas magbid