Surfing di internet, dimana kira-kira bioskop di bandung yang nyediain film 3D, ketemu di 21 cineplek ciwalk lantai II, harganya juga hemat banget...senin sampai kamis 25rb, hari libur n weekend jadi 50rb. Maklum kantong mahasiswa..
Kadang-kadang saya jadi terpesona dengan diri sendiri, hee..boleh donk sedikit narsis, soalnya banyak yang ketemu saya langsung friendly dan belagak akrab gitu, bahkan banyak yang bilang secara tersirat dan tersurat, kalau saya kocak n funny...memangnya saya pelawak????..barangkali ini memang kharisma dan anugerah yang sudah diberikan Tuhan kali ya...:)
Sewaktu kita lagi antri buat nonton film, ada seorang anak umur 7 tahunan yang asyik mencuri pandang pada saya, tadinya saya sempat kesel ya...karena aksi curi-curi itu berubah secara drastis menjadi terang-terangan,seakan-akan she wanna say something to me...tapi dilarang terus oleh kakaknya. Bahkan aksinya menjadi anarkis dengan mencolek-colek baju saya. Dengan senyum yang agak dipaksa saya menepis tangan si bocah, tapi pada saat saya meneliti lebih dalam...ada yang sangat khas dari bocah ini...ya, pasti dan tidak mungkin keliru!!! Dia mempunyai ciri-ciri anak dengan syndrom down yang mengakibatkan keterbelakangan mental. Belum sempat tersadar, si bocah udah ditarik menjauh dari kami...tapi masih sempat saya melihat dia melirik sampil melambaikan tangan, tentu dengan tulus ikhlas saya balas lambaiannya....masih bersyukur kita yang diberikan kesempurnaan tanpa cacat, meski kadang-kadang mental kita tanpa disadari sering cacat.
Sudah dapat tiket, langsung kami cari tempat duduk dengan nomor yang sesuai, tapi karena pembuka film sudah 5 menit berlangsung. Ketemu dua kursi yang kosong, kami langsung duduk. Tapi sebelum kita mulai konsentrasi dengan tayangan di hadapan yang seakan-akan hidup, ruangan sudah diributkan dengan pecahnya tangisan seorang anak perempuan, kali aja dia kaget dan takut ya...karena animasi yang dihasilkan oleh film 3D seperti terjadi di depan, samping bahkan layaknya nyata dan kita ada di dalamnya. Tangisnya makin keras, senyum maklum berubah seketika menjadi panik, karena Avatar sudah mulai diputar. Untungnya si anak langsung dibawa keluar menyusuri lorong yang kebetulan ada di barisan saya...tapi anehnya, kok si anak tiba-tiba berhenti menangis dan langsung tertawa manakala matanya melihat saya, dia melambaikan tangan dan menjerit memanggil. Oh God, rupanya si anak yang tadi saya temui...di pemesanan tiket. Meski tidak ada yang bisa saya lakukan untuknya, paling tidak membuat orang lain bahagia juga merupakan tindakan terpuji, kan?? Meski kita tidak tau apa yang membuatnya bahagia.
Mulai coba berkonsentrasi lagi, karena film 3D tidak dilengkapi teks, dengan kemampuan bahasa inggris yang cukuplah..saya coba buat paling tidak faham saja maksud ceritanya. Tapi 2 orang pria datang mendekati saya, kebetulan posisi saya paling ujung.
“maaf teh, boleh lihat tiketnya?” tanya cowok yang agak jangkung.
“untuk apa?”
“Maaf sekali lagi, tempat duduk ini sepertinya sesuai dengan tiket yang kami pegang...”
“Oya??” jawab saya datar
“Iya, dan teteh kursinya dibelakang saya!”
“ok...” lagi-lagi jawaban saya tanpa dosa, yah...pindah kursi apa susahnya ya, heee...
Tapi memang bener seru banget acara nonton hari ini. Nggak kecewa deh, buat jadi hiburan. Kekurangannya, hidung saya kan agak minimalis gitu, jadinya kacamata 3Dnya melorot terus ke bawah, ditambah lagi filmya nggak ada teksnya.....Jadi gak bisa nangkep maksud keseluruhan filmnya..tapi pastinya seru deh dan jadi pengalaman unik yang asyik buat diinget-inget.